INDORAYATODAY.COM – Bukan lagi soal komodo atau sunset memukau, Labuan Bajo kini jadi medan pertempuran sengit melawan musuh laten pariwisata: SAMPAH! Sebuah aksi “penyerbuan” kebersihan masal bertajuk Gerakan Wisata Bersih (GWB) dilancarkan di jantung destinasi super prioritas ini, Sabtu (12/4), menyusul terungkapnya fakta pahit soal jebloknya peringkat kebersihan pariwisata Indonesia di mata dunia.

Dipimpin langsung oleh Kementerian Pariwisata, berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat dan PT ITDC, ratusan “pasukan kebersihan” yang terdiri dari berbagai elemen pariwisata – pemerintah, pengusaha, komunitas, akademisi, hingga awak media – turun tangan. Dua lokasi strategis, kawasan Marina Waterfront dan Pantai Pede, menjadi palagan utama dalam operasi bersih-bersih skala besar ini.

Hasilnya? Tak kurang dari 1 TON LEBIH (1.080,6 kilogram) sampah berhasil diangkut dari dua titik tersebut! Sebuah ironi sekaligus tamparan keras bagi citra pariwisata yang selama ini diagung-agungkan.

Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa menyuarakan urgensi gerakan ini. Baginya, GWB bukan sekadar aksi simbolis, melainkan “alarm” keras untuk meningkatkan daya saing pariwisata nasional yang ternyata punya noda hitam di sektor kebersihan.

“Gerakan Wisata Bersih adalah salah satu dari lima program prioritas Kementerian Pariwisata,” tegas Wamenpar, menyiratkan betapa gentingnya isu ini. Aspirasi masyarakat yang resah dengan kondisi kebersihan di berbagai destinasi wisata menjadi pemicu utama lahirnya gerakan ini.

Fakta yang lebih mencengangkan terungkap: meski peringkat pariwisata Indonesia secara umum melesat naik ke posisi 22 dunia, pilar kesehatan dan kebersihan justru terjun bebas dari peringkat 89 ke 82! Bahkan, jika dibandingkan negara-negara tetangga di Asia, Indonesia masih jauh tertinggal dalam aspek krusial ini.

“Artinya ini harus menjadi perhatian serius kita bersama! Kita harus punya komitmen untuk menjadikan Indonesia sebagai destinasi pariwisata nomor satu di dunia, bukan hanya kaya alam dan budaya, tapi juga bersih!” seru Wamenpar dengan nada prihatin.

BACA JUGA:  Harris Bobihoe Beri Wejangan Penting kepada Klub Motor Gede

Pemilihan Labuan Bajo sebagai lokasi “start” GWB bukan tanpa alasan. Langkah ini diharapkan menjadi “virus” positif yang menular ke seluruh destinasi wisata di Tanah Air.

“Kami berharap dengan tempat-tempat yang kami pilih ini, akan semakin membuka mata publik bahwa masalah sampah adalah masalah yang serius,” pungkas Wamenpar, menyiratkan harapan besar akan perubahan perilaku dan kesadaran kolektif demi masa depan pariwisata Indonesia yang lebih gemilang dan bersih. (bumn/**)