INDORAYATODAY.COM – Sebuah skandal memalukan kembali mencoreng wajah persepakbolaan nasional. Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), di bawah kepemimpinan Erick Thohir, dibuat murka oleh pelaksanaan drawing (undian) kompetisi Liga 4.

Drawing tersebut yang dinilai kacau balau dan jauh dari standar profesionalisme serta transparansi. Insiden ini tak hanya mencederai semangat fair play, tetapi juga menggerogoti kepercayaan publik terhadap sistem kompetisi sepak bola di Tanah Air.

Dengan nada berang, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyampaikan kekecewaannya yang mendalam. Baginya, integritas adalah harga mati dalam setiap level kompetisi.

“Kami menyesalkan pelaksanaan drawing Liga 4 yang berlangsung secara tidak profesional dan tidak transparan. Jangan pernah main-main dengan kompetisi Liga! Demi menjunjung fair play dan integritas kompetisi, kami mendesak agar dilakukan drawing ulang dengan prosedur yang jelas, adil, dan melibatkan semua pihak terkait,” ujar Thohir dengan nada tinggi di Jakarta, Jumat (11/4).

Peringatan keras dilayangkan PSSI. Liga 4, yang seharusnya menjadi fondasi penting dalam piramida sepak bola Indonesia, justru ternoda oleh praktik yang memalukan.

“Setiap jenjang kompetisi adalah bagian tak terpisahkan dari ekosistem sepak bola yang tengah dibangun dengan susah payah menuju profesionalisme dan prestasi,” tegas Erick.

Tata kelola kompetisi yang amburadul seperti ini jelas mengancam cita-cita tersebut.

Lebih jauh, PSSI tak hanya berhenti pada kecaman. Sebuah evaluasi menyeluruh dijanjikan akan menyasar pihak penyelenggara drawing Liga 4 yang ceroboh.

Langkah tegas ini bertujuan untuk memastikan bahwa praktik asal-asalan seperti ini tidak akan terulang kembali di masa depan, menjaga marwah kompetisi dari tingkat akar rumput hingga elite.

Insiden ini menjadi tamparan telak bagi upaya PSSI membenahi sepak bola Indonesia, menunjukkan bahwa penyakit lama berupa ketidakprofesionalan masih menggerogoti dari dalam.(pssi/***)

BACA JUGA:  Prabowo Tunjuk Erick Thohir Perluas KEK Kesehatan, Targetkan Kurangi WNI Berobat ke Luar Negeri