JAKARTA, INDORAYA TODAY – Menteri Kebudayaan Fadli Zon menerima kunjungan Menteri Kebudayaan Federasi Rusia, Olga Lyubimova, dalam rangkaian kunjungan kenegaraan usai pertemuan ke-13 Joint Commission on Trade, Economic, and Technical Cooperation.

Pertemuan tersebut dimanfaatkan untuk mempererat hubungan bilateral, khususnya di bidang budaya.

Fadli Zon menegaskan pentingnya hubungan budaya sebagai fondasi kerja sama jangka panjang antara Indonesia dan Rusia. Ia menyambut baik rencana penyusunan nota kesepahaman baru yang akan memperkuat pertukaran budaya kedua negara.

“Saya sangat mengapresiasi perayaan 75 tahun hubungan diplomatik antara Rusia dan Indonesia. Sejak 1950, kedua negara telah membangun hubungan yang erat, termasuk melalui dialog antarbudaya yang menjadi elemen penting dalam menciptakan masyarakat yang damai dan inklusif,” ujar Fadli dalam keterangan tertulis, Rabu (16/4/2025).

Dalam kesempatan itu, Fadli juga menyoroti sejumlah kerja sama konkret yang telah berlangsung, seperti pameran foto bersama “Marine Ships Must Be” dan konser budaya Indonesia-Rusia. Ke depan, Indonesia bahkan menjajaki penyelenggaraan acara “Hari Indonesia” di Rusia sebagai bentuk timbal balik diplomasi budaya.

Tak hanya itu, Fadli juga mendorong kolaborasi dalam produksi film dokumenter berbasis arsip sejarah dari era 1960-an. Gagasan tersebut sebelumnya telah ia sampaikan saat bertemu Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Sergei Tolchenov.

“Proyek film dokumenter ini tidak hanya akan melestarikan sejarah, tetapi juga memperkaya pemahaman lintas budaya kedua bangsa,” katanya.

Fadli menyatakan bahwa kerja sama di bidang kebudayaan akan diperluas mencakup pengembangan museum, perpustakaan, riset, hingga pengarsipan. Ia juga mengungkapkan harapan dapat menjalin kemitraan dengan lembaga-lembaga budaya Rusia ternama seperti Museum State Hermitage dan Galeri State Tretyakov.

Lebih jauh, Fadli mengusulkan agar Rusia dan Indonesia bekerja sama dalam penerjemahan buku-buku penting. Salah satunya, buku terbitan tahun 1925 dari Rusia yang membahas tokoh nasional Indonesia, Tan Malaka.

BACA JUGA:  Sekjen Gerindra Ahmad Muzani Bicara Pancasila dan Stabilitas Kawasan di Forum Internasional

“Kami berharap Rusia dapat mendukung inisiatif penerjemahan ini, sekaligus membuka peluang kerja sama dalam pengembangan sastra dan pertukaran karya sastra klasik maupun kontemporer,” pungkas Fadli.