INDORAYATODAY.COM – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melanjutkan upaya negosiasi perdagangan Indonesia-Amerika Serikat dengan menemui United States Secretary of Commerce, Howard Lutnick, di Washington DC, Kamis (17/4/2025).
Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari pembahasan sebelumnya dengan United States Trade Representative (USTR) terkait kebijakan tarif perdagangan AS.
Dalam pertemuan yang berlangsung selama lebih dari 1,5 jam di Kantor Departemen Perdagangan AS (DoC), Menko Airlangga menyampaikan komitmen Indonesia untuk memperkuat hubungan perdagangan yang adil dan berimbang.
Salah satu langkah konkret yang ditawarkan adalah peningkatan impor produk AS seperti crude oil, LPG, gasoline, serta produk pertanian seperti soybeans, soybean meal, dan wheat.
“Kami berterima kasih kepada Secretary Lutnick yang memberikan kesempatan untuk melakukan negosiasi tarif dan menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk mewujudkan perdagangan yang adil dan berimbang,” ujar Airlangga Hartarto dalam keterangannya.
Selain itu, Indonesia juga menyampaikan kesiapan kerja sama dalam pengembangan critical minerals, mendukung investasi AS di Tanah Air, serta komitmen menyelesaikan hambatan non-tarif (Non-Tariff Barrier/NTB) yang menjadi perhatian pelaku usaha AS.
Secretary Lutnick menyampaikan apresiasinya atas sikap Indonesia yang dinilai konkret dan berbeda dibanding beberapa negara lain yang juga mengajukan proposal serupa. Ia menyambut baik rencana negosiasi yang ditargetkan rampung dalam 60 hari ke depan.
“Kami mengapresiasi langkah konkret Indonesia untuk melakukan negosiasi tarif. Ke depan, AS dan Indonesia akan terus melanjutkan hubungan perdagangan yang saling menguntungkan,” kata Lutnick.
Delegasi Indonesia dalam pertemuan ini terdiri dari Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional Mari Elka Pangestu, Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Deputi Bidang Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Edi Prio Pambudi, Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag Djatmiko Bris Witjaksono, dan Kuasa Usaha Ad-Interim KBRI Washington DC Ida Bagus Made Bimantara.
Pertemuan ini menandai langkah awal penting Indonesia sebagai salah satu negara pertama yang diterima langsung oleh otoritas perdagangan AS di awal pemberlakuan penundaan tarif resiprokal. Rangkaian pembahasan teknis akan segera dijadwalkan dengan USTR dan DoC untuk menyusun kesepakatan lanjutan. (*)
Tinggalkan Balasan