JAKARTA, INDORAYA TODAY – Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani, menyatakan tidak mempermasalahkan wacana kenaikan tarif TransJakarta selama diimbangi dengan peningkatan kualitas layanan.

Menurutnya, tarif yang sedikit lebih tinggi akan sepadan apabila masyarakat mendapatkan pengalaman transportasi yang lebih baik dan efisien.

“Tarif TransJakarta boleh saja dinaikkan sedikit, asalkan servisnya semakin baik bagi masyarakat. Yang penting, publik masih sanggup dan tidak merasa terbebani,” kata Rani.

Ia menilai tarif TransJakarta sudah cukup lama tidak mengalami penyesuaian, sementara biaya operasional terus meningkat seiring perubahan zaman dan kenaikan biaya hidup.

Dengan sistem tarif flat yang memungkinkan penumpang menuju tujuan mana pun dengan satu kali bayar, Rani menilai TransJakarta tetap merupakan moda transportasi yang terjangkau.

“Tarif TransJakarta sudah lama sekali tidak naik, padahal biaya hidup terus naik. Tapi ini layanan satu harga, bisa ke mana pun. Saya yakin Pak Gubernur akan bijak dalam mengambil keputusan, yang adil bagi masyarakat dan juga penyedia layanan. Harus win-win solution,” jelasnya.

Rani pun mengusulkan agar tarif TransJakarta dinaikkan menjadi Rp 5.000, dengan batas tertinggi sekitar Rp 7.500.

“Tarif sekarang Rp 3.500. Kalau naik jadi Rp 5.000 masih masuk akal. Bahkan kalau pun naik sampai Rp 7.000 atau Rp 7.500, menurut saya masih pantas, mengingat layanannya menjangkau seluruh Jakarta dengan satu kali bayar,” ungkapnya.

Sebelumnya, Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) telah mewacanakan kenaikan tarif TransJakarta. Namun, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyatakan bahwa usulan tersebut masih dalam tahap kajian.

“Masih dalam bentuk kajian,” ujar Pramono kepada wartawan di Balai Kota Jakarta pada Selasa (29/4). Ia menambahkan, sampai saat ini belum ada keputusan resmi terkait pengajuan kenaikan tarif tersebut.

BACA JUGA:  PAN Resmi Copot Eko Patrio dan Uya Kuya dari Jabatan Anggota DPR RI