INDORAYATODAY.COM – Program pendidikan barak militer bagi pelajar yang bermasalah di Jawa Barat kembali mencuri perhatian. Dari total 69 siswa tingkat SMP dan SMA yang mengikuti pelatihan disiplin di markas tentara di Kabupaten Purwakarta dan Kota Bandung, satu siswi SMA menarik perhatian Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi karena mengikuti program tersebut atas kemauan sendiri.
Hal itu terungkap saat Dedi Mulyadi berbincang dengan para peserta program di Kota Bandung usai mengikuti upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) pada 2 Mei 2025.
Dalam pertemuan itu, Dedi berdialog langsung dengan sejumlah siswa yang akan menjalani pelatihan di barak militer, termasuk seorang siswi dengan rambut panjang yang dikuncir.
“Emang mau ikut pelatihan?” tanya Dedi.
“Mau,” jawab siswi tersebut singkat.
“Orang tuanya nyerahin?” lanjut Dedi.
“Iya, saya yang minta,” ujar siswi itu.
Mendengar jawaban tersebut, Dedi memberikan apresiasi dan menyatakan kekagumannya. “Oh, atas kesadaran sendiri?” ucapnya sembari memuji niat baik siswi tersebut.
Siswi itu mengungkapkan alasan keikutsertaannya adalah karena sering terlambat ke sekolah. Ia mengaku sulit tidur di malam hari sehingga kerap bangun siang.
Selain siswi tersebut, sejumlah siswa lainnya juga mengakui berbagai pelanggaran disiplin seperti sering bolos, merokok, hingga mengonsumsi minuman terlarang. Mereka mengikuti program ini dengan harapan bisa berubah menjadi lebih baik.
Dedi Mulyadi juga sempat berbicara dengan para orang tua yang bersedia menyerahkan anak-anak mereka untuk dididik di lingkungan militer. Seorang orang tua mengaku anaknya terlibat pencurian sepatu mahal dan berharap dengan pelatihan di barak, anaknya bisa mendapat pembinaan karakter yang lebih kuat.
Program pelatihan militer ini menjadi salah satu upaya Pemprov Jawa Barat dalam menanamkan kedisiplinan dan membentuk karakter positif bagi para pelajar yang mengalami kesulitan dalam lingkungan sekolah formal. (*)
Tinggalkan Balasan