JAKARTA, INDORAYA TODAY – Pemerintah mencatat lonjakan signifikan dalam realisasi pendapatan negara hingga Maret 2025. Dalam laporan terbarunya, Kementerian Keuangan menyebutkan pendapatan negara mencapai Rp 516,1 triliun, naik sekitar Rp 200 triliun hanya dalam kurun satu bulan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pencapaian tersebut dalam konferensi pers bertajuk APBN Kita yang digelar di Gedung Kementerian Keuangan, baru-baru ini.

“Total pendapatan negara sampai dengan akhir Maret 2025 mencapai Rp 516,1 triliun, naik signifikan dibanding bulan sebelumnya,” ujar Sri Mulyani.

Pendapatan tersebut disokong oleh tiga pos utama. Penerimaan pajak menyumbang Rp 322,6 triliun, sementara penerimaan kepabeanan dan cukai tercatat sebesar Rp 77,5 triliun. Adapun penerimaan negara bukan pajak (PNBP) menyumbang Rp 115,9 triliun.

Sri Mulyani menjelaskan, kenaikan pendapatan negara ini mencerminkan aktivitas ekonomi nasional yang terus tumbuh dan meningkatnya kepatuhan masyarakat terhadap kewajiban perpajakan.

“Pemerintah akan terus menjaga momentum pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan fiskal yang responsif dan berkelanjutan,” ujarnya.

Capaian positif ini turut menjadi sorotan publik, mengingat pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dinilai berhasil menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan negara. Banyak pihak menilai lonjakan ini sebagai awal yang menjanjikan dalam tata kelola fiskal di era kepemimpinan baru. (**)

BACA JUGA:  Temui Menkeu Jerman, Sri Mulyani Bahas Perdagangan Global dan Proses Aksesi OECD