INDORAYATODAY.COM – Perayaan Hari Buruh Internasional (May Day) 2025 di Indonesia berlangsung aman dan damai tanpa aksi unjuk rasa besar yang biasanya mewarnai peringatan serupa.

Pengamat politik sekaligus CEO Point Indonesia, Karel Susetyo, menilai situasi kondusif ini merupakan kejutan mengingat biasanya peringatan Hari Buruh diwarnai dengan demonstrasi di sejumlah kota.

Menurut Karel, tahun ini peringatan May Day dipusatkan di Lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, dalam suasana penuh kegembiraan. Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto hadir langsung dan menyampaikan orasi di hadapan para buruh, didampingi tokoh-tokoh serikat buruh seperti Jumhur Hidayat dan Said Iqbal.

“Jelas hal ini menarik, mengingat sepanjang perayaan Hari Buruh di Indonesia, terhitung baru dua Presiden yang menghadiri langsung perayaan tersebut, yakni Presiden Soekarno dan Presiden Prabowo,” ujar Karel dalam keterangannya, Sabtu (3/5).

Dalam orasinya, Presiden Prabowo menyampaikan komitmen pemerintah untuk membentuk Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional, membentuk Satgas PHK, mencabut sistem outsourcing, serta mengupayakan pengakuan Marsinah sebagai pahlawan nasional.

Karel juga menyoroti peran signifikan Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad dalam menjaga situasi tetap kondusif. Ia menyebut Dasco berhasil mengkonsolidasikan narasi damai bersama para pimpinan buruh melalui pertemuan di Gedung DPR RI sehari sebelum May Day.

“Dasco mengundang mereka (pimpinan buruh) sehari sebelum May Day di Gedung DPR RI. Silaturahmi bersama serikat buruh menjadi momen penting buat DPR RI yang selama ini seolah berjarak dengan gerakan buruh,” jelasnya.

Karel menambahkan bahwa langkah Dasco mempererat komunikasi dengan buruh juga diperkuat oleh komitmen untuk mempercepat pembahasan Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (UU PRT), yang dijadwalkan mulai dibahas sepekan setelah perayaan Hari Buruh. (*)

BACA JUGA:  Dasco Minta Kader Gerindra Hindari Kebijakan Tak Populis