DEPOK, INDORAYA TODAY – Aktivis pendidikan Kota Depok, Andi Saputra atau yang akrab disapa Andi Hunter, mengkritik keras tindakan pihak ahli waris yang menggembok bangunan SDN Utan Jaya di Kecamatan Cipayung. Ia menilai, tindakan itu telah mengorbankan hak anak-anak untuk mendapatkan pendidikan.
“Ini kan sebenarnya kisah lama, harusnya diselesaikan secara hukum. Jangan sampai anak didik kita yang jadi korban,” ujar Andi saat ditemui di depan SDN Utan Jaya, Kamis (8/5/2025).
Menurut Andi, meskipun terdapat sengketa lahan, pihak ahli waris seharusnya menempuh jalur yang sesuai aturan, yakni menggugat ke pengadilan, bukan mengambil tindakan sepihak dengan menutup sekolah.
“Saya dengar, belum lama ini sudah ada upaya mediasi dari Pj Sekda Kota Depok. Tapi entah mentoknya di mana. Sekarang malah jadi begini, sekolah digembok,” ucap Andi.
Ia menambahkan, tindakan penggembokan bangunan sekolah bukan hanya merugikan pihak sekolah, tapi lebih jauh berdampak langsung pada kelangsungan pendidikan siswa.
“Seharusnya mereka (anak-anak) sekolah. Kalau dengan adanya persoalan kayak gini, kan jadi enggak sekolah,” kata Andi dengan nada prihatin.
Andi mengapresiasi Pemerintah Kota Depok Kota Depok yang berencana akan membuka penggembokan yang dilakukan pihak ahli waris. Ia menilai, pendidikan anak-anak tidak boleh menjadi korban konflik kepemilikan lahan.
“Kalau memang mau gugat, silakan ke pengadilan. Jangan lakukan tindakan yang membuat anak-anak kehilangan hak belajar,” tegasnya.
Sebelumnya, SDN Utan Jaya digembok oleh pihak yang mengklaim sebagai ahli waris lahan. Akibatnya, proses belajar-mengajar terhenti sementara dan memunculkan keresahan di kalangan orang tua murid.
Tinggalkan Balasan