DEPOK, INDORAYA TODAY – Golok Betawi menjadi sorotan dalam perayaan Lebaran Depok 2025 yang digelar di Rumah Budaya, Pancoran Mas, Kota Depok, Senin (12/5/2025). Senjata tradisional khas masyarakat Betawi itu tak sekadar alat pertahanan diri, tetapi juga simbol kehormatan dan kearifan lokal yang dijaga secara turun-temurun.

Menurut Mardani, seorang jawara dari Kumpulan Orang-orang Depok (KOOD), golok Betawi memiliki ciri khas yang membedakannya dengan jenis golok lain, terutama pada bagian gagang.

“Kalau dari gagangnya itu yang khas, bentuknya seperti jengkol. Kalau sarungnya sih mirip-mirip golok biasa. Tapi ciri khas Betawi itu dari gagangnya,” ujar Mardani saat ditemui di sela kegiatan “Nyuci Perabotan”, rangkaian tradisi dalam Lebaran Depok.

Ia menambahkan, filosofi dari golok Betawi melampaui fungsi senjata. Benda ini melambangkan keberanian, kehormatan, sekaligus kearifan lokal masyarakat Betawi. Tak heran jika banyak keluarga Betawi yang masih menyimpan golok sebagai pusaka warisan.

Mardani, seorang Jawara KOOD

“Golok Betawi itu bukan cuma buat jaga diri, tapi juga bagian dari identitas dan martabat. Itu sebabnya kami dari KOOD berupaya terus melestarikannya,” tutur Mardani.

Soal harga, golok Betawi memiliki rentang nilai yang bervariasi tergantung bahan dan kerumitan pengerjaan. Salah satu faktor yang membuat harganya tinggi adalah bahan gagang, seperti tanduk kerbau bule.

“Punya saya ini agak mahal karena gagangnya dari tanduk kerbau bulek. Tapi bukan soal harga, ini lebih ke nilai sejarah dan budaya,” ujar Mardani.

KOOD sebagai komunitas budaya yang aktif di Depok rutin menggelar kegiatan pelestarian budaya Betawi, termasuk memperkenalkan golok dalam berbagai acara adat. Bagi mereka, menjaga tradisi adalah bentuk penghormatan kepada leluhur.

BACA JUGA:  Depok Siap Miliki Stadion Baru, Dedi Mulyadi Pastikan Pembangunan Tahun 2027