DEPOK, INDORAYA TODAY – Di tengah arus modernisasi dan derasnya pengaruh budaya luar, Kumpulan Orang-Orang Depok (KOOD) tetap konsisten menjaga identitas budaya Betawi yang menjadi akar tradisi di Kota Depok.
Sejak berdiri pada tahun 2000, organisasi ini terus berupaya melestarikan bahasa, seni, serta adat istiadat masyarakat Betawi Depok yang kian tergerus zaman.
Ketua Umum KOOD, Ahmad Dahlan atau yang akrab disapa Baba Dahlan, menekankan pentingnya melestarikan budaya sebagai identitas daerah.
“Yang paling penting, KOOD ini bisa mengangkat dan melestarikan seni budaya, bahasa, serta tradisi dan adat istiadat Kota Depok, meski tidak semua dipraktikkan sehari-hari,” ujarnya kepada Indoraya Today, dikutip Selasa (13/5/2025).
Depok, yang kini menjadi kota urban dengan populasi majemuk, menurut Baba Dahlan, tetap memiliki akar budaya yang kuat, yakni Betawi. Ia menjelaskan, Betawi Depok terbagi menjadi dua kelompok dialek, yakni Betawi Tengah dan Betawi Pinggir.
“Betawi Tengah biasa pakai ‘e’, seperti ‘kemane’, ‘siape’, ‘iye’. Sementara Betawi Pinggir, sering disebut Betawi Ora, pakai ‘h’, contohnya ‘kemanah’, ‘siapah’, dan sebagainya,” katanya.
Tak hanya dari aspek bahasa, identitas budaya Betawi Depok juga terlihat dari berbagai tradisi menjelang Hari Raya. Misalnya, tradisi “ngubek empang”, mencuci perabotan, membuat dodol, serta kegiatan “nyorok” atau mengantar makanan dengan rantangan ke rumah tetangga.
Tradisi-tradisi itu, menurut Baba Dahlan, menjadi penanda bahwa masyarakat Betawi Depok memiliki kekayaan budaya yang khas dan perlu terus diwariskan.
“Kalau nanti sudah generasi keempat, ceritanya bisa berubah. Tapi yang penting, nilai budayanya tidak jauh melenceng. Minimal tetap dekat dengan yang asli,” ucapnya.
Dengan berbagai kegiatan pelestarian budaya yang dilakukan, KOOD berharap masyarakat Depok, khususnya generasi muda, tetap mengenal dan bangga terhadap identitas budaya Betawi.
“Budaya itu identitas. Di mana pun kita tinggal, jangan sampai kehilangan akar,” tegas Baba Dahlan. (M. Taufik)

Tinggalkan Balasan