INDORAYATODAY.COM – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menemui Edwin Septian, seorang warga Karawang yang sempat melakukan aksi orasi tunggal di depan RSUD Karawang, menyusul meninggalnya bayi yang baru dilahirkan istrinya.

Pertemuan tersebut berlangsung di kediaman Gubernur Dedi di Lembur Pakuan, Subang, Kamis (15/5/2025).

Edwin sebelumnya menyuarakan kekecewaannya di depan lobi RSUD Karawang dengan menggunakan megafon, menuntut penjelasan terkait dugaan kesalahan penanganan medis saat proses persalinan pada 29 April 2025. Aksi tersebut menarik perhatian publik dan memicu respons dari pemerintah provinsi.

Dalam pertemuan itu, Gubernur Dedi Mulyadi yang akrab disapa KDM, menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut, meskipun proses investigasi masih berlangsung.

“Saya atas nama Pemprov Jabar, apabila, apabila ya, apabila tindakan-tindakan yang dilakukan oleh seluruh jajaran rumah sakit itu (RSUD Karawang) tidak sesuai harapan, ada kekurangan, saya minta maaf,” ujar KDM, dikutip dari ANTARA, Jumat (16/5/25).

Ia juga meminta pihak RSUD Karawang untuk mengevaluasi penanganan medis yang dilakukan serta memberikan penjelasan yang transparan kepada keluarga pasien.

“Tapi Edwin pun nanti harus bisa menerima apabila mereka (pihak RSUD Karawang) bisa memberikan penjelasan secara medis. Jika ada penjelasan, itu tidak salah prosedur, itu prosedurnya seperti itu. Harus bisa menerima juga,” tambahnya.

Dalam pertemuan tersebut, KDM mendengarkan secara langsung kronologis kejadian yang disampaikan Edwin mengenai proses persalinan yang dialami istrinya di RSUD Karawang. Penjelasan tersebut menjadi bahan evaluasi lebih lanjut oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Kasus ini kini menjadi perhatian publik, dan Pemprov Jabar berkomitmen untuk memastikan pelayanan kesehatan di fasilitas milik pemerintah dapat berjalan profesional serta sesuai dengan prosedur medis yang berlaku.[]

BACA JUGA:  Timnas Indonesia Vs Arab Saudi, KDM dan Supian Suri Optimistis Indonesia Menang Tipis