DEPOK, INDORAYA TODAY – Pimpinan Cabang (PC) Tunas Indonesia Raya (TIDAR), Kota Depok menyatakan dukungan penuhnya terhadap kebijakan Pemerintah Kota Depok yang berencana mengalihfungsikan SDN Pondok Cina 1 menjadi Rumah Didik Anak Istimewa. Dukungan tersebut disampaikan langsung oleh Ketua PC TIDAR Kota Depok, Muhammad Lukman Farras.
Menurut Lukman, gagasan yang diinisiasi oleh Wali Kota Depok Supian Suri dan Wakil Wali Kota Chandra Ramansyah ini mencerminkan komitmen nyata terhadap pemenuhan hak-hak Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) sebagai bagian dari masyarakat Depok yang inklusif.
“Gagasan dan realisasi ini harus didukung dan dikawal hingga pelaksanaannya mendapatkan kesuksesan. Ini bukti konkret Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok punya perhatian kepada semua elemen masyarakat Kota Depok,” kata Lukman, Jumat (23/5/2024).
Ia menegaskan, hak-hak anak istimewa telah dijamin dalam berbagai regulasi nasional, mulai dari Undang-Undang Dasar 1945, UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, hingga UU Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas. Dukungan TIDAR, kata Lukman, sekaligus menjadi seruan bagi seluruh elemen masyarakat agar bersama-sama menciptakan Depok yang lebih toleran dan ramah bagi semua kalangan.
Pemerintah Kota Depok sebelumnya menyampaikan rencana alihfungsi eks SDN Pondok Cina 1 menjadi Rumah Didik Anak Istimewa yang akan fokus pada pengembangan keterampilan, kemandirian, dan kewirausahaan bagi anak-anak istimewa. Wali Kota Depok Supian Suri menyebut, pendekatan ini melengkapi fungsi formal Sekolah Luar Biasa (SLB) yang lebih fokus pada pendidikan akademik.
“Secara formal SLB itu menjadi wadah mereka belajar, tapi ini lebih kepada pengembangan enterpreneur, keterampilan, kemandirian mereka di Rumah Didik Anak Istimewa,” kata Supian seperti dikutip dari situs resmi Pemkot Depok, Senin (19/5/2025).
Rumah didik tersebut rencananya akan dilengkapi dengan instruktur profesional serta sarana pelatihan berbasis keterampilan untuk membantu ABK hidup lebih mandiri di tengah masyarakat. Langkah ini dinilai strategis dalam memperkuat misi Kota Depok sebagai kota yang toleran dan menjunjung inklusivitas sosial.
“Kami berharap gagasan ide ini mendapat dukungan dan pengawalan dari teman-teman, keluarga, saudara dari Anak Berkebutuhan Khusus. Kami harap semua stakeholder pemerintah dan masyarakat dapat menyamakan ide, gagasan maupun gerak untuk Kota Depok yang toleransi dan inklusif,” ujar Lukman.
TIDAR Kota Depok menyatakan siap terlibat aktif dalam pengawalan kebijakan ini, baik melalui advokasi kebijakan maupun edukasi publik. Menurut Lukman, inisiatif tersebut harus dijadikan momentum memperkuat sinergi antara pemerintah dan komunitas dalam menghadirkan ruang yang adil bagi semua warga.

													
							
							
							
							
							
							
							
							
							
							
							
Tinggalkan Balasan