INDORAYATODAY.COM – Indonesia segera menguji coba teknologi panel surya inovatif buatan startup Swiss, Sun-Ways, yang dirancang khusus untuk dipasang di atas rel kereta api. Teknologi ini memungkinkan produksi energi terbarukan tanpa mengganggu operasional kereta.
Perusahaan energi lokal Mutitron Automa akan menjadi pelaksana utama dalam uji coba perdana yang berlangsung di Bogor. Kota ini dipilih karena dianggap memiliki lalu lintas kereta yang padat dan iklim tropis yang representatif.
“Pemilihan Bogor sangat strategis untuk pengujian awal karena tingkat kepadatan rel dan tantangan iklim tropis yang kompleks,” ujar perwakilan Mutitron Automa dalam keterangannya, Minggu (25/5/2025).
Panel surya yang akan diuji merupakan sistem lepas-pasang yang dapat dipasang atau dilepas dengan mesin khusus dalam waktu singkat, memungkinkan perawatan rel tetap berjalan tanpa menghentikan aktivitas kereta.
Teknologi ini dikembangkan oleh Joseph Scuderi sejak 2020 dengan dukungan dari lembaga inovasi pemerintah Swiss, Innosuisse, dan nilai investasi sekitar Rp10 miliar.
Di negara asalnya, panel ini sedang diuji di sepanjang 100 meter rel, dan diperkirakan dapat menghasilkan 1 miliar kWh listrik per tahun jika diterapkan di seluruh jalur kereta Swiss. Energi tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan 300.000 rumah tangga.
“Ini adalah teknologi energi terbarukan yang tidak hanya efisien dari sisi ruang, tapi juga sangat relevan untuk kota padat seperti Jakarta,” tambah pihak Mutitron.
Panel dilengkapi dengan sikat pembersih otomatis yang terpasang pada kereta untuk menjaga kebersihan panel dari debu dan kotoran, memastikan kinerja optimal sepanjang waktu. Karena terpasang di atas rel, sistem ini tidak membutuhkan lahan tambahan, menjadikannya solusi ideal untuk wilayah urban yang padat.
Meski demikian, teknologi ini tidak lepas dari tantangan. Cuaca tropis Indonesia yang sering hujan dan banjir berpotensi mengganggu efisiensi panel. Selain itu, risiko pencurian dan kerusakan juga menjadi kekhawatiran masyarakat, mengingat rel kereta berada di area terbuka.
Namun, Mutitron Automa tetap optimistis terhadap keberhasilan proyek ini. “Kami yakin uji coba di Bogor akan berjalan lancar dan menjadi langkah awal untuk ekspansi ke wilayah lain di Indonesia,” tutup pernyataan resmi mereka.
Jika uji coba berhasil, teknologi ini dapat membantu Indonesia dalam mencapai target pengurangan emisi karbon dan mempercepat transisi menuju penggunaan energi bersih di sektor transportasi.[]

													
							
							
							
							
							
							
							
							
							
							
							
Tinggalkan Balasan