INDORAYATODAY.COM– Isu penipuan online (online scamming) yang marak menyasar warga negara Indonesia dan terindikasi kuat berpusat di Kamboja, menjadi prioritas utama dalam pertemuan bilateral antara Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, dengan Menteri Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Kamboja, Prak Sokhonn.

Pertemuan strategis ini berlangsung di sela Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-46 di Kuala Lumpur pada Sabtu, 25 Mei 2025.

Dalam diskusi tersebut, kedua negara mencapai kesepakatan penting.

“Untuk mengatasi masalah kejahatan transnasional, khususnya jaringan online scamming, kedua negara sepakat untuk mempererat kerja sama antara instansi penegak hukum baik dalam kerangka bilateral maupun regional melalui ASEAN,” ujar Menteri Seugiono dalam pernyataan resminya via laman Kementerian Luar Negeri RI, Senin (26/5).

Ini menunjukkan komitmen kuat kedua belah pihak untuk memberantas praktik ilegal yang merugikan banyak WNI.

Hubungan historis yang erat antara Indonesia dan Kamboja, di mana Indonesia memiliki peran penting dalam rekonsiliasi nasional Kamboja, menjadi fondasi bagi intensitas kerja sama ini. Kedekatan ini tercermin dari seringnya kunjungan tingkat tinggi antar kedua negara.

Menlu Sugiono juga menyampaikan visi diplomasi strategis Indonesia ke depan, yang salah satunya adalah memperkuat kerja sama keamanan, terutama dalam mengatasi kejahatan transnasional.

“Ini sejalan dengan upaya Indonesia untuk memainkan peran sentral dalam menjembatani perdamaian dunia dan kerja sama internasional, serta memperkuat ketahanan pangan di kawasan,” bebernya.

Selain itu, kedua menteri turut mendorong peningkatan konektivitas antarnegara untuk memperkuat people-to-people contact dan kerja sama pariwisata. Menlu RI menyambut baik rencana AirAsia Kamboja untuk membuka jalur penerbangan baru ke Denpasar, yang diharapkan juga dapat mendukung pengawasan dan pencegahan kejahatan lintas batas.

BACA JUGA:  Dishub dan Polisi di Depok Razia Angkot ‘Tembak’, Kendaraan dan Sopir Bodong Terjaring

Kunjungan ini menegaskan bahwa di balik agenda diplomasi umum, perlindungan warga negara dari ancaman kejahatan siber menjadi fokus utama.

Komitmen bersama Indonesia dan Kamboja diharapkan mampu memutus mata rantai penipuan online yang meresahkan dan menciptakan lingkungan digital yang lebih aman bagi masyarakat kedua negara. (sal/bs/**)