INDORAYATODAY.COM – Wali Kota Bogor, Dedie Rachim, menegaskan kembali komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bersama Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) dalam mewujudkan penataan pasar yang lebih modern dan terintegrasi. Revitalisasi Pasar Bogor dan relokasi pedagang menjadi langkah strategis untuk menciptakan ekosistem perdagangan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat.

Dedie Rachim menjelaskan bahwa rencana penataan ini bukanlah hal baru, melainkan sebuah inisiatif yang telah lama digagas dan diperjuangkan. “Ini sudah menjadi rencana baik dari Pemkot Bogor dan PPJ untuk merelokasi, membangun, dan merevitalisasi Pasar Bogor serta Plaza Bogor,” ujar Dedie, Rabu (4/6).

Dedie menambahkan bahwa permasalahan hukum yang sebelumnya menghambat proses ini pun telah tuntas dengan kemenangan Pemkot Bogor di Mahkamah Agung, membuka jalan bagi realisasi visi ini.

Guna memastikan kenyamanan dan kelancaran transisi, para pedagang Pasar Bogor akan diarahkan untuk menempati lokasi baru di Pasar Jambu Dua dan Pasar Sukasari. Pasar Jambu Dua sendiri telah rampung dibangun sejak tahun 2023, sementara Pasar Sukasari juga tengah dalam tahap pembangunan.

Wali Kota Dedie Rachim menekankan bahwa seluruh keputusan ini telah melalui perencanaan dan pertimbangan yang matang, bukan langkah yang mendadak. “Pengelolaan pasar di Kota Bogor harus lebih komprehensif,” tegasnya. Dengan demikian, diharapkan pasar-pasar di Kota Bogor dapat menjadi pusat perekonomian yang lebih tertata, bersih, dan nyaman.

“Para pedagang akan direlokasi dari Pasar Bogor dan Plaza Bogor. Untuk pedagang basah yang menjual sayur-mayur, daging, dan sebagainya akan diakomodasi di dua pasar ini. Sementara untuk pedagang kering, terutama akan ditempatkan di Pasar Sukasari,” pungkas Dedie.

Langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif tidak hanya bagi pedagang, tetapi juga bagi para pembeli dan seluruh warga Kota Bogor. (sal/tbn/**)

BACA JUGA:  Sekjen Gerindra Ingatkan Para Menteri soal Isu Reshuffle