INDORAYATODAY.COM – Indonesia resmi membeli 48 unit jet tempur generasi kelima KAAN buatan Turkish Aerospace Industries (TUSAS).

Kesepakatan tersebut ditandai melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kementerian Pertahanan RI dan Sekretariat Industri Pertahanan Turki (Savunma Sanayii Başkanlığı/SSB) dalam ajang Indo Defence 2025 di Jakarta.

Penandatanganan dilakukan oleh Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan Presiden SSB Turki Prof. Haluk Görgün, disaksikan langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto.

Kegiatan berlangsung di Paviliun Industri Pertahanan Turki pada Rabu, 11 Juni 2025.

Presiden Prabowo hadir didampingi Menko Polhukam Budi Gunawan dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

Dalam ajang Indo Defence 2025 yang berlangsung pada 11–14 Juni tersebut, tercatat keikutsertaan 1.180 peserta, termasuk 659 perusahaan asing dari 42 negara dan 521 produsen pertahanan dalam negeri.

Selain MoU pengadaan KAAN, juga dilakukan penandatanganan dokumen kerangka kerja sama (Framework Agreement/FA) antara PT Dirgantara Indonesia dan TUSAS, memperkuat kemitraan industri pertahanan Indonesia–Turki.

Jet tempur KAAN merupakan pesawat tempur canggih generasi kelima pertama yang sepenuhnya dikembangkan di Turki oleh TUSAS.

Pesawat ini dirancang untuk mampu menjalankan berbagai misi udara-ke-udara maupun udara-ke-darat dengan teknologi mutakhir.

Pengembangan KAAN dimulai sejak 5 Agustus 2016 setelah adanya kesepakatan antara TUSAS dan SSB. Purwarupa pertama mulai diproduksi pada Maret 2022, dan setelah rangkaian proses perakitan dan pengujian, prototipe perdana resmi diperkenalkan ke publik pada Januari 2023.

Spesifikasi teknis KAAN meliputi kecepatan maksimum 1,8 Mach, ketinggian operasional hingga 55.000 kaki, serta kemampuan manuver hingga +9g/-3,5g.

Jet ini juga dilengkapi dengan internal weapons bays, fitur supercruise, reduced radar signature, serta kompatibilitas penuh dengan berbagai jenis rudal dan amunisi produksi Turki.

BACA JUGA:  Soal Royalti Musik di Kafe, Fadli Zon: Jangan Sampai Lagu Nasional Tak Terdengar

Pembelian ini menandai langkah strategis Indonesia dalam memperkuat modernisasi alutsista dan mempererat kerja sama pertahanan dengan Turki.[]