INDORAYATODAY.COM – Presiden RI Prabowo Subianto secara terbuka mengakui bahwa pemerintahannya mengadopsi banyak kebijakan dari Singapura.

Pernyataan itu disampaikan dalam kunjungan kenegaraan ke Parliament House Singapura, Senin (16/6), saat menyampaikan sambutan di hadapan parlemen negara tetangga tersebut.

“Saya pikir dalam kehidupan nyata, kita diperbolehkan meniru praktik terbaik. Di sekolah, kita tidak diperbolehkan menyalin pekerjaan rumah teman kita. Namun dalam kehidupan nyata, mengapa tidak meniru praktik terbaik?” ujar Prabowo, merujuk pada berbagai kebijakan sukses Singapura yang menjadi inspirasi bagi Indonesia.

Presiden menyebut kekagumannya pada para pemimpin awal Singapura sebagai alasan utama ia mencontoh sejumlah program.

Salah satu yang paling ia soroti adalah program perumahan murah bagi rakyat Singapura. Ia mengatakan Indonesia juga tengah memulai program serupa dengan target pembangunan satu juta unit apartemen terjangkau tahun ini.

Tak hanya itu, Prabowo juga mengaku meniru model lembaga pengelola dana kekayaan negara milik Singapura, Temasek Holdings.

Ia menjelaskan bahwa Indonesia telah meluncurkan lembaga serupa bernama Danantara, yang diluncurkan pada 24 Februari 2025 lalu di Istana Kepresidenan.

“Danantara berarti energi masa depan Indonesia. Jadi sebenarnya, kami melakukan ini untuk generasi masa depan Indonesia,” jelas Prabowo.

Presiden juga mengajak Temasek untuk bekerja sama dengan Danantara dalam berbagai sektor strategis, terutama energi terbarukan dan pengembangan wilayah industri di Batam, Bintan, dan Karimun.

Ia menilai sinergi kedua lembaga bisa mendorong pembangunan infrastruktur rendah karbon dan investasi berkelanjutan.

Sebagai informasi, Danantara kini menjadi superholding bagi perusahaan-perusahaan milik negara sekaligus kendaraan investasi nasional.

Lembaga ini dipimpin oleh Rosan Roeslani selaku Menteri Investasi dan Hilirisasi merangkap Group CEO Danantara.

Menariknya, ide pembentukan lembaga semacam Danantara sudah pernah diusulkan oleh ekonom senior sekaligus ayah Prabowo, Sumitro Djojohadikusumo. Namun, pada masa Orde Baru, gagasan itu ditolak oleh sejumlah pejabat pemerintah.

BACA JUGA:  Anggaran Rp10 Triliun Dibuka, Pembangunan IKN Kembali Digeber

Temasek sendiri merupakan BUMN investasi milik Singapura yang berdiri sejak 1974 dan mengelola portofolio senilai 389 miliar dolar Singapura per 31 Maret 2024.

Sebagian besar portofolio Temasek berada di Asia, dengan 53 persen berasal dari perusahaan yang berkantor pusat di Singapura. Sisanya tersebar di Cina, Amerika, serta Eropa, Timur Tengah, dan Afrika.

Dengan meniru praktik terbaik dari negara lain, Prabowo menegaskan bahwa pemerintahannya ingin menyiapkan masa depan Indonesia yang lebih maju dan kompetitif secara global. []