INDORAYATODAY.COM – Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menegaskan potensi besar Kota Bogor untuk menjadi pusat riset dan inovasi agrikultur berskala global.

Hal itu disampaikan saat jamuan Gala Dinner dalam rangka kegiatan Capacity Building for Like-Minded Countries: Sustainable Coffee and Cacao di Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor, Rabu (18/6/2025).

Acara ini diikuti oleh 36 peserta dari 16 negara, dan berlangsung hingga 21 Juni 2025. Sebelumnya, kegiatan serupa telah digelar di Jakarta dan Lampung.

Menurut Dedie, menjadi tuan rumah program bertaraf internasional merupakan kebanggaan sekaligus peluang untuk memperkenalkan potensi Bogor, khususnya dalam sektor kopi dan kakao berkelanjutan.

“Kopi dan kakao bukan hanya komoditas ekonomi, tapi juga simbol ketahanan dan identitas negara-negara Global South,” ujarnya.

Ia juga mengajak para delegasi untuk mengeksplorasi kekayaan lokal Bogor, termasuk fasilitas pendidikan dan riset yang mendukung sektor agrikultur berkelanjutan.

“Bogor berkomitmen pada urban agriculture dan pendidikan inklusif. Kami berharap peserta dapat menyaksikan langsung potensi riset kami, termasuk di bidang kopi dan kakao,” kata Dedie.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Pengembangan Masyarakat Agromaritim IPB, Prof. Ernan Rustiadi, menyebut Bogor memiliki sejarah panjang sebagai pusat pertanian dan penelitian agrikultur nasional.

“Kota ini bahkan telah mendeklarasikan diri sebagai Science Creative City. Banyak komoditas unggulan nasional, seperti kopi, kakao, hingga kelapa sawit, berakar dari riset di Kebun Raya Bogor,” ungkapnya.

Ia menambahkan, kopi lokal seperti Kopi Cibulao pernah menyabet gelar kopi terbaik se-Nusantara tahun 2016, membuktikan kualitas produk agrikultur dari Bogor.

Salah satu peserta dari Guatemala, Jossue, menyampaikan apresiasi atas kehangatan penyelenggaraan dan semangat kolaborasi yang terasa sepanjang kegiatan.

BACA JUGA:  Bupati Bogor Lantik ASN Disabilitas Netra Jadi Sekretaris Kelurahan Ciriung

“Kegiatan ini sangat penting. Indonesia, sebagai produsen utama kopi dan kakao, telah mengambil langkah tepat, dan Bogor sangat pantas menjadi tuan rumah,” ucapnya.

Sebagai simbol persahabatan antarnegara, Jossue menyerahkan cinderamata berupa cokelat khas Guatemala kepada Dedie Rachim, yang kemudian membalasnya dengan kopi bubuk lokal dan totopong iket khas Sunda.

“Semoga kegiatan ini menjadi awal kerja sama antarnegara untuk mempromosikan kopi dan kakao secara global,” pungkas Jossue.[]