INDORAYATODAY.COM – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono menyampaikan belasungkawa mendalam sekaligus kutukan keras atas serangan Zionis Israel pada Rabu (2/7) yang menyebabkan meninggalnya dr. Marwan Al-Sultan, Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara.

Menlu Sugiono menilai kepergian dr. Marwan adalah kehilangan besar bagi rakyat Palestina, bangsa Indonesia, dan komunitas medis internasional.

“Simbol keberanian, kepedulian, dan kemanusiaan di tengah konflik telah pergi,” ujar Sugiono dalam pernyataan tertulis di akun media sosial pribadinya, Kamis (3/7).

Ia menegaskan, pemerintah Indonesia senantiasa mengecam keras serangan Israel terhadap warga sipil dan tenaga medis, yang merupakan pelanggaran serius terhadap hukum humaniter internasional.

Menlu juga menyampaikan “doa yang tulus, simpati mendalam, dan penghormatan tertinggi” bagi almarhum dr. Marwan Al-Sultan beserta keluarganya.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI sebelumnya juga telah menyampaikan rasa belasungkawa Indonesia atas wafatnya dr. Marwan, serta kecaman keras atas serangan Israel yang menewaskannya.

“Indonesia mengapresiasi jasa, komitmen, dan perjuangan dr. Marwan bagi kemanusiaan dan bagi perdamaian di Palestina,” demikian keterangan tertulis Kemlu yang dipantau pada Kamis (3/7).

Lebih lanjut, Kemlu memastikan akan terus memonitor perkembangan situasi Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara di tengah agresi Israel yang tak kunjung berakhir.

Menurut laporan kantor berita Palestina WAFA pada Rabu (2/7), dr. Marwan Al-Sultan gugur bersama istri dan anaknya akibat serangan Israel terhadap gedung apartemen kediaman mereka di Gaza barat. Jenazah mereka telah dibawa ke RS Al-Shifa di Gaza.

Senada, organisasi kemanusiaan MER-C Indonesia memastikan bahwa dr. Marwan beserta keluarganya meninggal dalam serangan langsung terhadap kediaman mereka. Mereka menambahkan, total sembilan warga Palestina turut syahid dalam serangan tersebut.

BACA JUGA:  Menlu Sugiono: Pernyataan Prabowo soal Hubungan dengan Israel Bagian dari Solusi Dua Negara

Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza telah berulang kali menjadi sasaran tembak tentara Zionis Israel sejak agresi terhadap wilayah kantong itu dimulai pada 7 Oktober 2023.

Fasilitas kesehatan tersebut terakhir diserang Israel pada akhir Mei lalu, yang menyebabkan kerusakan struktural parah dan menghambat layanan kesehatan bagi warga setempat.

Hingga kini, lebih dari 56.500 warga Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak, terbunuh dan 133.419 lainnya terluka dalam serangan brutal Zionis Israel terhadap Gaza.