Dinkes Depok Ingin Bangun Sistem Layanan Kesehatan Jiwa Terintegrasi

DEPOK, INDORAYA TODAY – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM) Kota Depok di Aula Teratai Gedung Balai Kota Depok pada Jumat (18/07/2025).

Rakor ini bertujuan untuk memperkuat dan membentuk Tim TPKJM, sehingga penanganan masalah kesehatan jiwa di Kota Depok bisa terkoordinasi dengan lebih baik.

Sekretaris Dinkes Kota Depok, Yuliandi, menegaskan pentingnya membangun sistem layanan kesehatan jiwa yang terintegrasi. Hal ini dianggap krusial untuk memastikan penanganan masalah kesehatan jiwa berjalan secara efektif dan berkesinambungan.

“Kami juga ingin membangun sistem layanan kesehatan jiwa yang terintegrasi di Kota Depok agar penanganan masalah kesehatan jiwa dapat berjalan efektif dan berkesinambungan,” ujar Yuliandi, dikutip Sabtu (19/7/2025).

Untuk mewujudkan hal ini, Dinkes Kota Depok mengharapkan sinergi antara berbagai pihak, seperti perangkat daerah, kecamatan, Puskesmas, Kepolisian, dan sektor lainnya. Kolaborasi ini diharapkan mampu meningkatkan mutu layanan kesehatan jiwa di kota tersebut.

Masalah kesehatan jiwa, lanjut Yuliandi, memiliki spektrum yang sangat luas. Beberapa isu yang sering dijumpai antara lain depresi, kecemasan, trauma akibat kekerasan dalam rumah tangga, bullying, gangguan kepribadian, hingga penyalahgunaan NAPZA (Narkoba, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya).

“Hal tersebut tentu memiliki potensi untuk berkembang menjadi gangguan jiwa berat apabila tidak ditangani dengan tepat dan dini,” jelasnya.

Sebagai kota penyangga, Depok menghadapi dinamika dan mobilitas penduduk yang sangat tinggi. Kondisi ini membuat masyarakat rentan terhadap tekanan psikologis, stres, hingga gangguan jiwa. Tanpa sistem deteksi dan penanganan yang terintegrasi, gangguan jiwa yang dialami warga bisa semakin terpinggirkan, sehingga menjadi tantangan besar bagi semua pihak.

“Sehingga dibutuhkan dukungan dari seluruh elemen untuk bersama-sama membangun sistem layanan kesehatan jiwa yang komprehensif, inklusif, dan berkelanjutan,” tuntasnya.