DEPOK, INDORAYA TODAY – Wali Kota Depok, Supian Suri, menargetkan kawasan Depok Lama menjadi ikon wisata sejarah kota pada 2028. Kawasan yang dulunya menjadi pusat pemerintahan kolonial Belanda ini akan direvitalisasi secara menyeluruh agar tetap terawat dan bernilai ekonomi bagi masyarakat.
“Sejarah ini jangan sampai terlupakan. Alhamdulillah, dari dulu hingga sekarang ada Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein (YLCC) yang terus merawat dan menjaga perjalanan sejarah ini,” ujar Supian seusai kegiatan Bebersih dan Menghias Kawasan Heritage Depok yang meliputi Jembatan Panus dan bekas Rumah Sakit Harapan, Jumat (15/8/2025).
Revitalisasi Depok Lama akan dilakukan melalui kerja sama antara Pemerintah Kota Depok, YLCC, dan Universitas Indonesia (UI). Kolaborasi ini diarahkan untuk menata kawasan heritage agar lebih rapi, nyaman, dan menarik bagi wisatawan.
Langkah awal yang sudah dilakukan adalah membersihkan area bekas Rumah Sakit Harapan. Pemkot juga akan menurunkan kabel udara yang dinilai mengganggu estetika. “Ini bagian dari penataan supaya kawasan terlihat lebih rapi,” kata Supian.
Proyek ini akan dimulai dari penyusunan kajian dan Detail Engineering Design (DED) yang ditargetkan rampung pada 2027. “Insya Allah, tahun 2028 kita mulai tahap pembangunan fisik,” ucapnya.
Supian menegaskan, dukungan komunitas sejarah, akademisi, dan warga sekitar sangat dibutuhkan agar revitalisasi berjalan sesuai rencana. “Kita ingin kawasan ini hidup, terawat, dan menjadi kebanggaan warga Depok,” ujarnya.
Pemkot Depok berharap, pembenahan Depok Lama tak hanya menghidupkan memori masa lalu, tetapi juga menjadi daya tarik wisata sejarah yang mampu menggerakkan perekonomian dan memperkuat identitas budaya kota.
Tinggalkan Balasan