INDORAYATODAY.COM – Menteri Luar Negeri RI Sugiono mendorong deklarasi perlindungan bagi personel kemanusiaan di wilayah konflik.

Hal ini disampaikannya dalam acara High Level Week Sidang Majelis Umum PBB ke-80 di Markas Besar PBB, New York, Minggu (21/9).

Dalam pidatonya, Sugiono menekankan pentingnya akuntabilitas dan meminta tidak adanya standar ganda dalam menuntut pertanggungjawaban atas serangan terhadap personel kemanusiaan, terutama di Gaza.

“Mereka adalah pahlawan kemanusiaan yang tidak boleh dilupakan,” tegasnya.

Sugiono menyatakan, deklarasi ini juga bertujuan untuk melindungi Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi relawan di berbagai badan PBB dan organisasi kemanusiaan di Gaza, Sudan, dan wilayah konflik lainnya.

“Para personel kemanusiaan tidak boleh menjadi target. Tanggung jawab kita tidak berhenti pada tanda tangan deklarasi, melainkan pada implementasi nyata. Indonesia siap berkontribusi dan mengajak dunia untuk bersama-sama menghentikan impunitas,” ujar Sugiono.

Di akhir acara, Sugiono menandatangani dokumen deklarasi bersama 104 negara pendukung lainnya. Dokumen ini digagas oleh Ministerial Group for the Protection of Humanitarian Personnel, yang beranggotakan sembilan negara, termasuk Indonesia.

Implementasi deklarasi ini akan dipimpin oleh Group of Friends on the Protection of Humanitarian Personnel yang berbasis di Jenewa.

BACA JUGA:  Menlu Sugiono Tanggung Biaya Sekolah Anak Staf KBRI Lima yang Tewas Ditembak