INDORAYATODAY.COM – Insiden tidak terduga terjadi saat Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan pidato di KTT PBB untuk solusi dua negara bagi Palestina dan Israel.
Mikrofon yang digunakannya mendadak mati, lantaran pidatonya melebihi batas waktu yang ditetapkan. Kejadian ini ternyata juga dialami oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan beberapa saat kemudian.
Peristiwa ini menjadi sorotan karena keduanya sama-sama berpidato dengan penuh semangat mengenai pentingnya perdamaian di Palestina.
Kementerian Luar Negeri RI dan Direktorat Komunikasi Turki kemudian mengklarifikasi bahwa matinya mikrofon merupakan bagian dari prosedur teknis PBB yang membatasi durasi pidato setiap kepala negara.
Direktur Informasi dan Media Kemlu Hartyo Harkomoyo mengatakan, mikrofon dimatikan secara otomatis karena Prabowo berbicara melampaui batas waktu yang telah ditetapkan.
“Ada rule of procedure bahwa setiap negara mendapat kesempatan lima menit,” ujar Hartyo yang akrab disapa Yoyok, dalam pesan singkatnya, Selasa (23/9/2025).
Lebih lanjut, Yoyok menjelaskan bahwa apabila pidato melebihi durasi lima menit, mikrofon akan dimatikan secara otomatis dalam siaran langsung PBB.
“Jadi, suara yang tidak terdengar di video/streaming dikarenakan pidato yang lebih dari waktu yang ditentukan,” tambahnya.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menyoroti konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina yang telah menelan ribuan korban jiwa. Ia menegaskan bahwa solusi dua negara adalah satu-satunya jalan menuju perdamaian abadi.
“Hanya solusi dua negara yang akan membawa perdamaian. Kita harus menjamin kenegaraan bagi Palestina,” kata Prabowo.
Prabowo juga menyatakan bahwa Indonesia akan segera mengakui negara Israel setelah Israel mengakui kemerdekaan dan kenegaraan Palestina. “Kami akan mendukung semua jaminan bagi keamanan Israel,” katanya.
Menjelang akhir pidatonya, suara Prabowo tiba-tiba hilang dari siaran langsung PBB. Suara tersebut kembali terdengar saat Prabowo mengucapkan terima kasih.
Tinggalkan Balasan