DEPOK, INDORAYA TODAY – Kehadiran Indoraya Today Institute di Kota Depok langsung menuai apresiasi dari kalangan mahasiswa. Forum intelektual yang baru saja menggelar diskusi publik perdananya itu dinilai mampu memberi wawasan baru, khususnya terkait dinamika oposisi di tingkat pemerintahan daerah.
Diskusi perdana berlangsung di Cafe Activator, Pancoran Mas, Depok, Rabu (24/9/2025). Forum ini menghadirkan sejumlah pembicara, di antaranya politikus PKB Babai Suhaimi dan politikus PKS Ade Firmansyah. Sejak awal, suasana diskusi berlangsung interaktif. Pertanyaan kritis dari mahasiswa pun mengalir, termasuk soal peran oposisi dalam pemerintahan daerah.
Menjawab pertanyaan itu, kedua narasumber menegaskan bahwa di tingkat pemerintahan daerah sebenarnya tidak ada oposisi. Hal tersebut, kata mereka, sudah diatur jelas dalam Undang-Undang Pemerintahan Daerah Nomor 23 Tahun 2014, yang menempatkan pemerintah daerah dan DPRD sejajar sebagai penyelenggara pemerintahan.
“Sebenarnya, kalau adik-adik mahasiswa ketahui, di tingkat Pemerintah Daerah, DPRD dan pemerintah itu sama posisinya sebagai penyelenggara pemerintahan daerah,” ujar Ade.
“Ya, kalau di Depok terutama ya. Kalau ngga jadi oposisi, ya oplosan,” sambung Babai yang langsung disambut gelak tawa peserta.
Pernyataan itu ternyata menjadi catatan penting bagi Adinda Zahra Oktariyadi, mahasiswi Universitas Indonesia. Ia mengaku mendapat wawasan baru dari forum yang digelar Indoraya Today Institute tersebut.
“Yang pastinya aku seneng ya, dapet ilmu baru setelah ikut diskusi ini. Baik soal tata kelola di Pemerintahan Daerah maupun legislatif,” ujar Adinda, Kamis (25/9/2025).
Menurut Adinda, insight terbesarnya adalah soal keberadaan oposisi. Ia baru mengetahui bahwa perbedaan politik di daerah tidak sama dengan dinamika di tingkat nasional.
“Salah satu insight yang aku dapet, ternyata di tingkat Pemerintahan Daerah ya, itu ngga ada namanya oposisi. (Oposisi) cuma ada di tingkat nasional,” jelasnya.
Lebih jauh, Adinda menilai forum ini tidak hanya membahas figur politik, tetapi juga menyentuh soal arah kebijakan, visi pembangunan, hingga tantangan besar yang dihadapi Kota Depok. Karena itu, ia berharap forum seperti ini bisa lebih sering digelar agar semakin banyak anak muda yang tercerahkan.
“Dengan adanya forum dialog publik ini, aku berharap bisa menumbuhkan kesadaran terutama dari kawula muda untuk berkontribusi terhadap kemajuan Kota Depok,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan