INDORAYATODAY.COM – Wakil Wali Kota Bogor Jenal Mutaqin mengungkapkan bahwa sepanjang tahun ini tercatat 97 kasus perundungan (bullying) di Kota Bogor, Jawa Barat.

Menurutnya, tingginya angka ini memerlukan penanganan serius karena berpotensi merusak mental generasi muda.

Jenal menyebut, permasalahan ini menjadi perhatian serius Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Sebagai langkah konkret, Pemkot melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) meluncurkan program “My Buddy, Stop Bullying” mulai tahun ini.

“Program ini merupakan kerja sama Satpol PP dengan Yayasan Rumah Kedua, sebagai implementasi Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2021 tentang Ketertiban Umum,” ujar Jenal di Kota Bogor, Jumat (26/9).

Jenal menjelaskan, kasus perundungan di Kota Bogor tidak hanya terjadi antar siswa, tetapi juga melibatkan keluarga maupun tenaga pendidik. Ia menekankan bahwa bahaya bullying dapat merusak mental korban dan menghambat penerimaan kurikulum pendidikan saat kegiatan belajar.

“Edukasi tentang bahaya bullying harus dilakukan secara menyeluruh, baik di lingkungan sekolah maupun keluarga, agar angka kasus tidak terus bertambah,” katanya.

Pada pelaksanaannya, program “My Buddy, Stop Bullying” memberikan pengarahan kepada siswa untuk memahami bentuk-bentuk perundungan, khususnya perundungan verbal yang sering menjadi awal terjadinya kasus.

Sementara itu, Ketua Yayasan Rumah Kedua, Dewi Puspasari, mengungkapkan bahwa tren perundungan di lingkungan pendidikan terus meningkat. Dalam enam tahun terakhir, kasus bullying naik rata-rata 15 persen per tahun.

“Yang mengkhawatirkan adalah kasus-kasus yang tidak terdata. Bahkan, banyak kasus muncul sejak tingkat sekolah dasar,” kata Dewi.

Sebagai upaya konkret untuk mendorong korban berani melapor, Yayasan Rumah Kedua bersama Satpol PP menyediakan layanan hotline center melalui WhatsApp. “Harus ada keberanian untuk bicara, karena sebagian besar kasus biasanya berawal dari bullying,” ujarnya.

BACA JUGA:  Oknum Polisi Tembak Dua Pemuda di Depok yang Hendak Tawuran, Nasibnya Kini di Ujung Tanduk