INDORAYATODAY.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor secara tegas akan memastikan peran serta petani lokal dalam menyukseskan program prioritas Presiden Prabowo, yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG).

Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin, mengatakan hasil bumi dari para petani di Kota Hujan memiliki potensi besar untuk memenuhi kebutuhan pasokan bahan pangan di 36 dapur Sentra Pelayanan Pemberian Gizi (SPPG) yang kini telah beroperasi di Bogor.

Jenal menyebut, dalam waktu dekat pihaknya akan mengundang para pengelola dapur SPPG dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor. Pertemuan ini bertujuan untuk membahas rencana pemberdayaan petani lokal dalam pemenuhan bahan pangan yang dibutuhkan.

“Tadi saya lihat ternyata ada petani yang sehari-harinya memelihara ayam petelur, dan saya tanya juga dalam sehari bisa menghasilkan berapa kilo telur, ternyata hasilnya lumayan banyak. Artinya, ini bisa kita ajak dan akan kita fasilitasi untuk bisa menjadi bagian dalam pemenuhan bahan pokok di dapur SPPG,” kata Jenal, usai menghadiri penyerahan bantuan alat pertanian di kantor DKPP, Selasa (7/10/2025).

Jenal menjelaskan, program MBG memiliki tujuan yang sangat jelas, yakni melahirkan anak-anak Indonesia yang cerdas guna menyambut Indonesia Emas 2045. Program ini juga dilihat sebagai langkah konkret pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan dan membantu meningkatkan taraf ekonomi masyarakat.

Sebagai anak dari seorang petani, Jenal secara khusus ingin melibatkan para petani lokal. Ia menilai, MBG dapat memutus mata rantai pasar yang merugikan.

“Bahkan, dengan adanya MBG ini untuk memutus mata rantai tengkulak. Artinya, yang tadinya dijual ke tengkulak dengan harga yang sangat murah, tapi dengan adanya MBG ini para petani bisa menjual langsung dengan harga yang jauh lebih mahal ketimbang mereka jual ke tengkulak,” tegasnya.

BACA JUGA:  Bappenas Proyeksikan Penerima MBG Capai 20 Juta Jiwa pada Agustus 2025

Rencana ini disambut baik oleh Kepala DKPP Kota Bogor, Dody Ahdiat. Dody menyatakan kesiapannya untuk memanggil dan duduk bersama para petani di Kota Bogor.

“Yang sudah terlihat petani ayam petelur, karena mereka telah mendapat bantuan ratusan ayam yang siap bertelur dan kalau dihitung siklus per tiga bulan telurnya bisa memenuhi kebutuhan MBG. Jadi pada intinya kita siap menjalankan perintah pimpinan,” tutup Dody.