DEPOK, INDORAYA TODAY – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) kembali menghadirkan solusi bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok. Kamis (16/10/2025), DKP3 Kota Depok menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di Kantor Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos. Program ini menawarkan bahan pangan dengan harga jauh lebih rendah dibanding pasar, sehingga langsung diserbu warga sejak pagi.

Kepala Bidang Ketahanan Pangan dan Pertanian DKP3 Kota Depok, Tri Redjeki Handayani, menjelaskan bahwa gerakan ini merupakan upaya nyata Pemkot untuk menjaga stabilitas pasokan pangan sekaligus menekan inflasi.

“Ini upaya Pemkot Depok menstabilkan harga dan memberikan akses pangan mudah kepada masyarakat. Karena kita tahu saat ini, ini untuk mengantisipasi harga pangan yang tidak terkendali untuk bisa dijangkau oleh masyarakat,” ujarnya saat ditemui di Kantor Kelurahan Jatijajar.

Tri menambahkan, keberhasilan GPM tak lepas dari kerja sama antara Pemkot Depok dengan berbagai pihak, seperti Bank Indonesia Perwakilan Jawa Barat, Badan Pangan Nasional, dan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat. Program ini bukan sekadar jual murah, tapi juga strategi pengendalian inflasi pangan di tingkat lokal.

“Kegiatan ini dilakukan untuk mengantisipasi harga pangan yang tidak terkendali agar tetap bisa dijangkau oleh masyarakat. Tujuannya juga untuk meredakan inflasi dan memberikan akses pangan yang merata,” katanya.

Melalui GPM, Pemkot Depok berharap warga memperoleh kemudahan dalam pemenuhan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau. Di sisi lain, program ini juga menjadi instrumen untuk mengendalikan laju inflasi di Kota Depok.

Antusiasme warga tampak jelas sejak pagi. Beras, minyak goreng, telur, dan gula menjadi bahan pokok yang paling diburu. Kehadiran GPM dirasakan meringankan beban masyarakat, terutama di tengah kenaikan harga bahan pangan beberapa waktu terakhir.

BACA JUGA:  Taman Secawan Depok Tercoreng Vandalisme, Petugas Kesulitan Buru Pelaku

Imah (36), warga Jatijajar, mengaku sangat terbantu dengan kegiatan tersebut. Menurutnya, selisih harga di Gerakan Pangan Murah cukup signifikan dibanding di toko-toko biasa.

“Sangat membantu ya, kalau memang selisihnya jauh dengan toko-toko atau warung-warung. Sangat membantu sekali,” ujarnya saat ditemui di Kantor Kelurahan Jatijajar.

Senada, Sela (38), warga yang tinggal tak jauh dari lokasi kegiatan, menilai program ini mampu meringankan beban masyarakat karena harga yang ditawarkan lebih rendah dari harga pasar.

“Masyarakat itu membutuhkan hal-hal seperti ini. Walaupun bedanya nggak terlalu jauh, tapi kalau kita beli banyak, jadi terbantu juga,” ucap Sela.