INDORAYATODAY.COM – Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono menyoroti rapuhnya kesepakatan perdamaian di Gaza yang telah dicapai pada 13 Oktober 2025 di Mesir. Menurutnya, upaya perdamaian tidak akan terwujud jika masih ada pihak yang melanggar kesepakatan tersebut.
“Kita sepakat untuk mencapai satu perdamaian di wilayah tersebut. Dan juga kita menyepakati bahwa perdamaian ini tidak mungkin terjadi jika masih ada pihak-pihak yang menodai kesepakatan tersebut,” ucap Sugiono di Kompleks Istana Negara, Rabu (22/10).
Meskipun tidak menyebut secara spesifik pihak yang dimaksud, Sugiono menekankan bahwa kedua belah pihak yang terlibat wajib menaati dan tidak melanggar kesepakatan damai.
Sugiono mengindikasikan bahwa Indonesia akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan demi menjaga proses perdamaian di kawasan. “Saya kira upaya apa pun untuk menjaga proses yang masih dalam taraf awal ini untuk bisa terlaksana dengan sebaik-baiknya. Saya kira posisi kita itu,” tegasnya.
Pernyataan Menlu ini disampaikan menyusul kembali memanasnya situasi di kawasan tersebut. Pada Senin (20/10), Badan Pertahanan Sipil Gaza melaporkan empat warga tewas ditembak pasukan Israel di Kota Gaza.
Di sisi lain, militer Israel berdalih pihaknya menembaki militan yang melintasi “Garis Kuning” (garis gencatan senjata) dan mendekati posisi pasukan di lingkungan Shujaiya, yang berdekatan dengan Al-Tuffah.
Tinggalkan Balasan