DEPOK, INDORAYA TODAY – Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 13 Depok, Farida Nurbaiti, melontarkan kalimat bernada ancaman kepada sejumlah wartawan yang meliput di kantornya pada Rabu (29/10/2025). Ancaman tersebut disampaikan saat wartawan menanyakan terkait output dari program penukaran minyak jelantah dengan minyak goreng baru bagi siswa SMPN 13.
Program tersebut diketahui berkaitan erat dengan upaya penghijauan di sekolah. Minyak goreng hasil penukaran dijual, dan dana yang terkumpul digunakan untuk pembelian kebutuhan pot tanaman dalam rangka menjalankan program lingkungan hidup SMPN 13 Depok.
Perbincangan bermula ketika Farida meminta agar isu penghijauan sekolah tidak diberitakan.
“Soal penghijauan untuk tidak dinaikkan, oke?” ujar Farida dengan nada tinggi.
Saat salah satu wartawan menegaskan bahwa pemberitaan yang positif tidak akan menjadi masalah, Farida secara langsung mengeluarkan ancaman.
“Kalau diberitai, ya ‘Wasallam’ kalian,” kata Farida, merujuk pada kemungkinan dampak buruk jika pemberitaan tetap dilakukan.
Wartawan lantas mencoba meluruskan bahwa tujuan pemberitaan adalah untuk mengangkat sisi positif dari program pelestarian lingkungan. Farida khawatir pemberitaan akan “ramai” dan membuat sekolahnya menjadi sorotan, bahkan didatangi banyak pihak.
Dalam sesi tanya jawab tersebut, Farida menonjolkan program pengelolaan minyak jelantah di SMPN 13 Depok. Ia menyebut program ini sebagai upaya edukasi penting bagi siswa.
“You kalau mau ngejar gue, sekarang minyaknya aja masih ada,” tantang Farida.
Ia menjelaskan bahwa program tersebut masih dalam tahap awal dan belum mencapai satu siklus penuh, terutama untuk isu yang berkaitan dengan penukaran minyak jelantah dengan minyak goreng, yang kemudian dikaitkan dengan penghijauan sekolah.
“Kalau sudah satu siklus beres, jelas. Ntar ada yang bilang itu penghijauan. Orang datang kesini nanya mana penghijauannya, gue harus nerangin lagi gitu?,” jelasnya.
Farida menekankan bahwa fokus utama program adalah edukasi kepada anak-anak tentang bahaya minyak jelantah bagi kesehatan.
Meskipun demikian, Farida menjamin bahwa tim penghijauan dan zero waste sekolah sudah terbentuk, meski dana untuk pelaksanaannya belum sepenuhnya ada.
“Yakinkan. Kami punya tim penghijauan, tim zero waste ada. Timnya masing-masing duitnya aja belom kok. Pasti adalah, saya yakinkan itu. Saya jamin,” tutup Farida.

Tinggalkan Balasan