DEPOK, INDORAYA TODAY – Kasus tawuran antarpelajar kembali menodai wilayah Kota Depok. Dua orang remaja terkapar bersimbah darah di kawasan Pondok Zidane, Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, pada Jumat (31/10/2025) malam.

Korban yang diduga adalah pelajar tersebut menjadi sasaran dalam aksi tawuran antarkelompok yang pecah sekitar pukul 19.30 WIB. Peristiwa ini memicu kekhawatiran serius dari pemerintah setempat.

Menanggapi insiden berdarah ini, Camat Sawangan, Anwar Nasihin, dengan tegas menyatakan akan memperketat pemberlakuan jam malam bagi pelajar di seluruh wilayahnya. Langkah ini diambil sejalan dengan edaran Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang membatasi aktivitas pelajar antara pukul 21.00 hingga 04.00 WIB.

Anwar Nasihin menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak, mulai dari masyarakat hingga sekolah, dalam mengawasi dan mendisiplinkan pelajar.

“Keterlibatan masyarakat dalam mengontrol lingkungan harus tetap diperkuat. Pihak sekolah juga harus dan wajib mengarahkan, kemudian memantau terhadap anak-anaknya yang baik dalam waktu sekolah, maupun di luar sekolah, agar mereka tetap disiplin melaksanakan kegiatan,” ujarnya saat ditemui di Balai Kota, Senin (3/10/2025).

Camat Sawangan memastikan, kebijakan pembatasan jam malam bagi pelajar akan terus digalakkan. Dia bertekad memutus mata rantai tawuran antarpelajar yang terjadi secara terus-menerus.

Selain itu, Anwar juga menyoroti peran sentral orang tua dalam mengawasi anak-anak agar tidak terjerumus ke dalam kegiatan negatif yang berpotensi merusak akhlak dan moral. Kolaborasi erat seluruh elemen masyarakat, menurutnya, adalah kunci utama untuk mewujudkan lingkungan yang aman dan kondusif.

Untuk menyukseskan kebijakan ini, Anwar Nasihin meminta seluruh pemangku kepentingan di Sawangan terlibat aktif dalam pembinaan dan pengawasan. Pengawasan ketat akan melibatkan peran perangkat wilayah hingga tingkat terbawah.

BACA JUGA:  Dandim Depok Sebut Lebaran Depok sebagai Wujud Indonesia Kecil yang Harmonis

“Kalau kami tetap melalui pengawasan Pak Lurah, kemudian LPM, RW, RT, mereka mengontrol dan dipastikan mengawasi sekolah yang ada di lingkungannya,” tegasnya.

Upaya lain yang dilakukan adalah pembiasaan apel pagi secara bergilir di tiap sekolah. Langkah ini bertujuan untuk mengedukasi pelajar agar menjauhi tindakan tawuran, sekaligus membentuk generasi muda yang berkarakter, bertanggung jawab, dan terhindar dari kegiatan negatif di malam hari.