INDORAYATODAY.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor memastikan penutupan tambang di wilayah Parung Panjang dan sekitarnya bersifat sementara.
Keputusan mengenai pembukaan kembali atau penutupan permanen akan ditentukan berdasarkan hasil kajian tim audit investigatif yang melibatkan pakar dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Institut Pertanian Bogor (IPB).
Bupati Bogor Rudy Susmanto menyatakan, Pemkab Bogor saat ini masih menunggu hasil analisis menyeluruh dari tim konsultan yang ditunjuk oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar).
“Sampai kapannya tambang ditutup, kami menunggu hasil kajian dari konsultan yang dipersiapkan oleh Pemprov Jabar,” kata Rudy usai mendampingi Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di Cibinong, Senin (3/11/2025).
Menurut Rudy, Gubernur Dedi Mulyadi telah menegaskan bahwa penutupan tambang bukan bertujuan mematikan kegiatan ekonomi. Penutupan dilakukan sebagai langkah penataan agar kegiatan tambang lebih tertib, berkeadilan, dan memperhatikan aspek lingkungan.
“Pemprov Jabar melalui Gubernur Jawa Barat menyampaikan bahwa ditutup hanya sementara,” ujarnya.
Rudy berharap penataan tambang ini dapat mencapai keseimbangan antara aspek ekonomi dan kesejahteraan warga di sekitar tambang.
“Kami ingin masyarakat terlindungi dan dunia investasi juga tetap bisa berjalan. Jadi, penataan ini untuk kepentingan bersama, bukan untuk mematikan usaha,” tegas mantan Ketua DPRD ini.
Selain menunggu hasil kajian tim ahli, Pemkab Bogor juga mulai menyiapkan langkah pendukung kebijakan di masa depan.
Salah satunya adalah rencana penganggaran sebesar Rp 100 miliar dalam rancangan APBD 2026. Dana tersebut disiapkan untuk pembebasan lahan pembangunan jalan khusus angkutan tambang sepanjang 12 kilometer.
Tim audit investigatif dari ITB dan IPB bertugas memetakan kondisi lahan, jalur distribusi, serta potensi penerimaan pajak sektor tambang sebelum kegiatan diizinkan kembali.

Tinggalkan Balasan