INDORAYATODAY.COM – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali memutakhirkan data korban bencana ekologis berupa banjir dan tanah longsor yang melanda tiga provinsi di Pulau Sumatera: Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Hingga Kamis (4/12/2025) pukul 16.00 WIB, jumlah korban meninggal dunia telah mencapai 836 jiwa.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengungkapkan angka tragis ini dalam konferensi pers daring melalui kanal YouTube BNPB pada Kamis sore.
“Saya laporkan bahwa hingga sore ini untuk jumlah korban meninggal dunia bertambah menjadi 836 jiwa,” ucap Abdul Muhari.
Dalam laporan itu pula, korban yang mengalami luka-luka dilaporkan mencapai 2.700 jiwa, sementara itu, sebanyak 518 jiwa masih dinyatakan hilang dan dalam proses pencarian oleh tim SAR gabungan.
Selain korban jiwa, bencana ini juga menimbulkan kerusakan masif pada infrastruktur. Berdasarkan Geoportal Data Bencana Indonesia milik BNPB yang diakses pukul 18.00 WIB, bencana ini berdampak di 51 kabupaten/kota di Pulau Sumatera.
Setidaknya 10.500 rumah dilaporkan mengalami kerusakan parah atau hanyut. Tak hanya itu, ratusan fasilitas publik juga terdampak:
536 fasilitas umum. 25 fasilitas kesehatan. 326 fasilitas pendidikan 185 rumah ibadah. 115 gedung atau kantor 295 jembatan
BNPB merincikan sebaran jumlah korban meninggal dan hilang di tiga provinsi yang terdampak paling parah:
Aceh: Jumlah korban meninggal berjumlah 325 jiwa, dengan 170 orang masih dinyatakan hilang.
Sumatera Utara (Sumut): Tercatat 311 orang telah ditemukan meninggal dan 127 orang masih dilaporkan hilang. Sumatera Barat (Sumbar): Dilaporkan 200 orang tewas, sementara 221 orang belum ditemukan.
BNPB bersama tim Search and Rescue (SAR) gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, Basarnas, serta relawan terus melanjutkan operasi pencarian. Distribusi bantuan logistik dan kebutuhan dasar bagi warga terdampak juga masih terus dilakukan di daerah-daerah yang terisolasi.

Tinggalkan Balasan