INDORAYATODAY.COM – Kepolisian Resor (Polres) Metro Depok berhasil membongkar sindikat pengedar narkoba dan menyita total 78,65 kilogram narkotika jenis ganja.

Dalam pengungkapan kasus ini, sebanyak enam orang tersangka ditangkap di sejumlah lokasi berbeda.

Kasus ini terungkap setelah polisi menerima aduan masyarakat pada Selasa (5/9) mengenai dugaan transaksi narkoba di kawasan Cilodong, Depok.

Polisi bergerak cepat dan menangkap dua pelaku awal, berinisial RDN dan DNM.

“Kita lakukan penangkapan terhadap tersangka RDN dan DNM dengan barang bukti yang diamankan pada saat itu sejumlah 38 kg narkoba jenis ganja, kemudian dua koper, dan satu timbangan digital,” ujar Abdul dalam jumpa pers di Mapolres Metro Depok, Kamis (25/9/2025).

Polisi kemudian mengembangkan penyidikan dan berhasil menangkap dua pelaku lain, AJ dan MAR, di Jakarta Timur pada Kamis (7/9), dengan barang bukti tambahan 39 kg ganja dalam dua koper.

Pengembangan lebih lanjut membawa polisi menangkap dua tersangka kurir, RDG dan MS, di Kampung Babakan, Bandung.

Secara peran, RDN, DNM, AJ, dan MAR berperan sebagai bandar, sementara RDG dan MS berperan sebagai kurir.

Kasat Narkoba Polres Metro Depok, Kompol Yefta Ruben, menjelaskan bahwa modus operandi yang digunakan tersangka adalah memanfaatkan transportasi umum, yaitu bus antarkota dari Medan ke Jakarta, dengan menyimpan ganja di dalam koper untuk mengelabui petugas.

“Modus operandinya itu menggunakan koper untuk mengelabui petugas. Mereka memilih transportasi umum karena tidak ada pemeriksaan spesifik terhadap koper,” kata Kompol Yefta.

Total barang bukti yang diamankan adalah 78 paket ganja seberat 78,65 kg, empat koper, dua timbangan digital, dan enam unit ponsel. Keenam tersangka dijerat Pasal 114 ayat 2 dan/atau Pasal 111 ayat 2 juncto Pasal 132 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup atau pidana penjara paling lama 20 tahun.

BACA JUGA:  U-Turn Jalan Kartini Depok Diduga Langgar Aturan, Polisi dan Dishub Saling Lempar Bola Panas

 

 

Deep Research