INDORAYATODAY.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat, menargetkan penyelesaian perbaikan sekitar 14 ribu unit rumah tidak layak huni (rutilahu) rampung dalam kurun waktu maksimal tiga tahun.

Target ini dua tahun lebih cepat dari proyeksi lima tahun sebelumnya.

Bupati Bogor, Rudy Susmanto, menegaskan percepatan ini dilakukan agar masyarakat tidak menunggu terlalu lama untuk memiliki hunian yang layak.

“Kami mengambil langkah percepatan agar masyarakat tidak menunggu terlalu lama untuk memiliki hunian yang layak,” kata Rudy melalui keterangan pers, Minggu (29/9/2025).

Dalam rangka percepatan tersebut, Pemkab Bogor telah menyiapkan anggaran melalui APBD Perubahan 2025 untuk memperbaiki 3.750 unit rutilahu yang tersebar di 40 kecamatan dan 416 desa.

Rudy menjelaskan, program perbaikan rutilahu ini dijalankan paralel dengan intervensi pembangunan lain, termasuk melalui sinergi bersama TNI, Polri, hingga program pusat yang terkoordinasi dengan DPR RI.

Sinergi ini bertujuan agar tidak terjadi tumpang tindih bantuan dan memastikan percepatan pembangunan.

Rudy menegaskan, seluruh data penerima bantuan diverifikasi secara berlapis, mulai dari tingkat RT/RW hingga dihimpun oleh Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Bogor. Hal ini untuk memastikan program benar-benar tepat sasaran.

Meskipun keberhasilan percepatan program Rutilahu sangat ditentukan oleh kemampuan fiskal daerah, Rudy optimistis target dapat tercapai. Ia menyebutkan tren pendapatan daerah menunjukkan pertumbuhan positif, didukung oleh sektor ekonomi lokal yang stabil seperti perdagangan, industri kecil, dan pariwisata.

“Di APBD Perubahan nanti, kita akan prioritaskan anggaran untuk program Rutilahu. Ini bagian dari upaya kami menjawab kebutuhan nyata masyarakat,” pungkasnya.

BACA JUGA:  100 Hari Memimpin, Bupati Bogor Rudy Susmanto Hadapi Tantangan Bencana Alam