BEKASI, INDORAYA TODAY – Wakil Wali Kota Bekasi, Abdul Harris Bobihoe, menegaskan komitmennya untuk meningkatkan pemberdayaan lansia melalui dialog interaktif di Radio Dakta Kota Bekasi, Selasa (7/10/2025). Dalam kesempatan itu, Abdul Harris didampingi Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kota Bekasi, Kusnanto Saidi.
Abdul Harris mengungkapkan, pertambahan jumlah penduduk lansia bukan hanya fenomena nasional, tetapi juga menjadi tantangan serius bagi Kota Bekasi. Lonjakan populasi usia 60 tahun ke atas menuntut layanan kesehatan, kesejahteraan, dan program pemberdayaan sosial-ekonomi yang lebih intensif.
“Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk menyediakan pelayanan kesehatan yang ramah lansia, terutama di puskesmas dan rumah sakit. Selain itu, kami juga memfasilitasi kegiatan sosial agar lansia tetap sehat, aktif, dan produktif,” ujar Abdul Harris.
Wakil Wali Kota menyoroti bahwa lansia masih memiliki potensi besar untuk berkontribusi secara ekonomi dan sosial. “Banyak lansia yang masih menanam cabai, membudidayakan maggot, dan melakukan kegiatan produktif lainnya. Ini menjadi inspirasi bahwa produktivitas tidak berhenti di usia lanjut,” tambahnya.
Selain itu, Abdul Harris menekankan pentingnya peran keluarga dalam mendukung aktivitas lansia. Ia menegaskan, anak-anak tetap bertanggung jawab menjaga orang tua, salah satunya dengan mengantarkan mereka ke sekolah lansia agar tetap aktif dan merasa dihargai secara sosial.
Kepala DP2KB Kota Bekasi, Kusnanto Saidi, menambahkan, Pemerintah Kota Bekasi telah menyiapkan berbagai program pelatihan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi lansia. “Kami memiliki 13 sekolah lansia dengan lebih dari 1.700 peserta. Kota Bekasi juga meraih juara 2 pemberdayaan lansia terbaik se-Jawa Barat,” ujarnya.
Sekolah lansia menjadi wadah pembelajaran agar para lansia lebih mandiri dan tidak bergantung pada orang lain. “Kami menghadirkan narasumber berkompeten untuk pelatihan membuat kue, menanam bibit pohon, hingga pemberdayaan maggot,” kata Kusnanto.
Abdul Harris menutup dialog dengan harapan program ini menjangkau seluruh lansia di Kota Bekasi. “Kami ingin lansia tidak hanya menjadi objek bantuan, tetapi juga menjadi subjek pembangunan. Mudah-mudahan kerja sama dengan berbagai pihak terus berjalan, sehingga semakin banyak lansia yang merasakan manfaatnya,” tuntasnya.
Tinggalkan Balasan