INDORAYATODAY.COM – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyatakan, generasi muda saat ini sangat beruntung karena tumbuh di tengah kemajuan teknologi, seperti internet, YouTube, dan kecerdasan buatan (AI), termasuk ChatGPT.

Teknologi tersebut memberikan kemudahan luar biasa dalam proses belajar dan pengembangan diri.

Pernyataan tersebut disampaikan Prabowo saat memberikan sambutan dalam acara wisuda Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) di Trans Convention Centre, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (18/10).

“Sekarang ada alat yang luar biasa untuk anak-anak muda. Ada YouTube, ada internet. Zaman saya dulu enggak ada ChatGPT. Enak sekali kalian ya,” ujar Prabowo sembari tersenyum, disambut riuh para wisudawan.

Menurutnya, kehadiran berbagai teknologi seperti AI telah menghapus batas dalam mencari ilmu. “Kalau saya dulu mau belajar, harus cari buku. Sekarang cukup buka HP, semua ada,” kata Presiden.

Peringatan Pedang Bermata Dua
Meskipun memuji kemajuan teknologi, Prabowo juga memberikan peringatan keras. Ia menyebut, teknologi, termasuk AI, bisa menjadi “pedang bermata dua” jika disalahgunakan.

“Teknologi bisa menjadi alat untuk menipu, menciptakan hal-hal palsu seolah-olah nyata,” tegasnya.

Presiden Prabowo bahkan menceritakan pengalamannya sendiri menjadi korban manipulasi digital. Ia mencontohkan beredarnya video palsu yang menampilkan dirinya seolah-olah pandai bernyanyi, hingga pidato tiruan dalam bahasa Mandarin dan Arab yang sepenuhnya dibuat oleh AI.

“Ini semua menunjukkan bahwa kemajuan teknologi bisa jadi berbahaya kalau tidak digunakan dengan bijak,” tambahnya.

Mengakhiri sambutannya, Prabowo menekankan pentingnya semangat belajar seumur hidup. Ia mengaku masih rutin membaca buku setiap hari.

“Saya sampai sekarang masih 2, 3, 4 jam tiap hari belajar. Dua jam paling sedikit saya baca,” ungkapnya.

Prabowo menutup pesannya dengan menekankan agar teknologi dimanfaatkan untuk kemajuan, bukan untuk penipuan. “Di tangan orang bijak, ia (teknologi) jadi alat kemajuan. Tapi di tangan yang salah, bisa jadi bencana,” tutup Prabowo.

BACA JUGA:  Pertama Kali Pimpin Upacara, Presiden Prabowo Kenakan Busana Adat Nasional