DEPOK, INDORAYA TODAY – Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, memberikan apresiasi tinggi terhadap langkah-langkah strategis Presiden Prabowo Subianto selama satu tahun kepemimpinannya, khususnya di bidang lingkungan dan pengelolaan sampah nasional. Menurutnya, kebijakan Presiden Prabowo telah memotong rantai birokrasi yang selama ini menjadi hambatan, sekaligus membuka era baru dalam penanganan sampah berbasis energi terbarukan.
“Untuk Pak Prabowo, tentu kita mengapresiasi upaya yang telah dilakukan beliau. Beberapa langkah telah dimintakan kepada kita untuk dilakukan secara terpadu, termasuk dalam penanganan sampah,” ujar Hanif Faisol saat aksi bersih-bersih Sungai Cipinang, Tapos, Depok, Minggu (19/10/2025).
Hanif menegaskan, terbitnya Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2025 tentang Pengelolaan Sampah Menjadi Energi Listrik menjadi tonggak penting dalam sejarah pengelolaan sampah di Indonesia. Peraturan itu, kata dia, memangkas panjangnya jalur birokrasi yang selama ini menghambat program strategis nasional.
“Sekarang simpul-simpul birokrasi yang panjang itu sudah dipangkas habis. Cukup melalui Menteri, langsung bisa berkoordinasi dengan masyarakat, Danantara, dan PLN. Sudah selesai, tidak perlu lagi diskusi panjang dengan DPRD atau DPR RI,” tegas Hanif.
Menurutnya, kebijakan tersebut bukan hanya langkah cepat, tapi juga bukti keseriusan Presiden Prabowo dalam membangun sistem pengelolaan lingkungan yang efektif dan berkelanjutan.
“Ini salah satu langkah besar Presiden Prabowo dalam satu tahun ini. Dalam kebijakan lain, beliau juga terus mendorong kami menyelesaikan persoalan sampah melalui berbagai instrumen seperti PROPER, Adipura, hingga pengawasan berbasis sanksi administrasi,” lanjutnya.
Hanif mengakui, perubahan besar membutuhkan proses panjang. Namun, yang terpenting, kata dia, adalah menjaga semangat dan konsistensi dalam menjalankan kebijakan. “Kita tidak boleh berputus asa. Selain membuat kebijakan, kita juga harus memberi contoh. Kalau para pemimpin sudah turun langsung, masyarakat akan ikut termotivasi,” ucapnya.
Terkait masih adanya tumpukan sampah liar, Hanif menyebut telah meminta jajaran Gakkum Lingkungan Hidup untuk bertindak tegas. “Kita sudah minta Gakkum untuk yellow line, melakukan penyegelan, dan bekerja sama dengan Wakil Wali Kota Depok untuk menentukan langkah penanganan selanjutnya,” ujarnya.
Hanif menutup dengan ajakan kepada masyarakat agar terus menumbuhkan budaya bersih sebagai bagian dari karakter bangsa. “Menuju Indonesia Maju tidak mungkin tercapai tanpa budaya bersih. Mari kita hidupkan kembali kebiasaan luhur seperti Jumat Bersih dan gotong royong. Itu bagian dari pembangunan karakter bangsa,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan