INDORAYATODAY.COM – Kabar gembira datang bertepatan dengan peringatan Hari Santri 2025. Presiden Prabowo Subianto menyetujui pembentukan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag).

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar bersyukur atas keputusan ini dan mengapresiasi upaya pengawalan izin prakarsa, khususnya dari Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammad Syafi’i.

“Alhamdulillah, saya baru saja menerima kabar dari Kementerian Sekretariat Negara tentang terbitnya Persetujuan Izin Prakarsa Penyusunan Rancangan Peraturan Presiden (Perpres),” ujar Wamenag Romo Syafi’i, Rabu (22/10/2025).

Melalui surat tertanggal 21 Oktober 2025, Presiden memerintahkan agar segera dibentuk Ditjen Pesantren di lingkungan Kemenag.

Romo Syafi’i menjelaskan, pembentukan Ditjen ini bertujuan agar perhatian terhadap pesantren semakin besar—baik dari sisi personalia, pendanaan, maupun program—sehingga pemerintah semakin hadir dalam mendukung perkembangan pesantren di seluruh Indonesia.

Kehadiran Ditjen Pesantren ini, lanjut Wamenag, akan memperkuat fungsi pesantren dalam tiga ranah utama: pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat.

Menag: Konsolidasi Pesantren Nasional

Menag Nasaruddin Umar menambahkan, Ditjen Pesantren nantinya akan melakukan konsolidasi pondok pesantren secara nasional. Hal ini penting mengingat selama ini masih ada pesantren yang belum terdata atau belum terjangkau bantuan pemerintah.

“Dengan adanya Ditjen, hal-hal tersebut bisa tertangani dengan lebih baik karena ada perangkat kerja yang lebih luas dan sistem yang lebih terkoordinasi,” jelas Menag.

Menag menegaskan bahwa keberadaan Ditjen Pesantren akan membantu pemerintah memastikan seluruh pesantren dapat menjalankan peran strategisnya, serta fungsi pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat secara optimal.

Ke depan, sistem pendataan dan sertifikasi pesantren akan diintensifkan agar data menjadi lebih valid dan pelaksanaan program semakin tertib. “Harapan kita, Hari Santri menjadi momentum kebangkitan semangat santri untuk menjawab tantangan zaman,” ujar Menag.

BACA JUGA:  Sejarah Terukir: Presiden Prabowo Jadi Tamu Kehormatan Bastille Day, RI Mitra Strategis Prancis

Apel Hari Santri Simbol Kebersamaan

Peringatan Hari Santri tahun ini ditandai dengan apel yang berlangsung khidmat. Petugas apel merupakan para pejabat eselon I Kemenag dari lintas agama, menjadi simbol kuatnya semangat kebersamaan dan moderasi beragama di lingkungan kementerian.

Dirjen Bimas Katolik Suparman bertindak sebagai Komandan Apel, sementara pembacaan Pancasila dilakukan oleh Dirjen Bimas Hindu I Nengah Duija. Apel ini dihadiri para pejabat eselon II, ASN Kemenag, dan ratusan santri dari berbagai lembaga.