INDORAYATODAY.COM – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengambil pendekatan unik dalam menangani persoalan tawuran remaja di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan, dengan menginisiasi program Manggarai Bershalawat.

Program ini tidak hanya bertujuan menciptakan ruang spiritual, tetapi juga menjadi wadah pembentukan karakter generasi muda yang kerap terabaikan oleh lingkungan maupun sistem pendidikan.

“Melalui Manggarai Bershalawat, kami ingin membangun kedekatan batin sekaligus membentuk karakter anak-anak yang selama ini luput dari perhatian,” ujar Pramono dalam sebuah kegiatan di Manggarai, Jumat (16/5/2025).

Program tersebut digelar rutin dengan melibatkan tokoh agama, masyarakat, serta para pemuda lokal. Selain shalawat, kegiatan ini diisi dengan pembinaan mental dan dialog terbuka mengenai nilai-nilai perdamaian, toleransi, dan tanggung jawab sosial.

Pramono menilai, akar dari tawuran sering kali bukan semata soal ekonomi atau lingkungan, melainkan krisis identitas dan ketiadaan ruang ekspresi yang positif. Ia berharap, pendekatan berbasis nilai spiritual ini mampu menekan angka kekerasan antar-remaja sekaligus menumbuhkan rasa kebersamaan di tengah masyarakat.

“Ini bukan sekadar acara keagamaan, tapi medium membangun kesadaran sosial dan emosional anak-anak kita,” tambahnya.

Program Manggarai Bershalawat mendapat sambutan hangat dari warga setempat. Banyak pihak berharap inisiatif ini dapat menjadi contoh bagi kawasan lain dalam menangani masalah serupa dengan cara yang lebih humanis dan menyentuh akar persoalan.

BACA JUGA:  Mata Lokal Fest 2025 Angkat Isu Keberlanjutan, Sufmi Dasco hingga Pramono Anung Jadi Pembicara