DEPOK, INDORAYA TODAY – Putaran balik (U-turn) di depan SPBU Jalan Kartini, Pancoran Mas, Depok, jadi sorotan. Titik itu dituding sebagai biang kemacetan saban hari, terutama saat jam pulang kerja. Tapi alih-alih mencari solusi, polisi dan Dinas Perhubungan (Dishub) Depok justru saling lempar tanggung jawab soal penanganannya.

Kasatlantas Polres Metro Depok, Kompol Joko Sembodo, mengaku pihaknya tidak bisa serta merta menutup U-turn tersebut. Alasannya, harus ada kajian terlebih dahulu dari Dishub.

“Kalau penutupan harus dengan keputusan bersama, pakai kajian khusus juga dengan Dishub,” kata Joko, melalui pesan singkatnya kepada Indoraya Today, Selasa (29/7/2025).

Saat ditanya apakah kajian sudah disampaikan oleh Dishub, Joko malah mengarahkan untuk bertanya ke Unit Pengaturan Penjagaan Pengawalan dan Patroli Satlantas. Jawaban yang makin menunjukkan bahwa bola panas sedang dilempar ke lapangan sebelah.

Padahal, aturan main sudah jelas. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 5 Tahun 2023, tentang persyaratan teknis jalan dan perencanaan teknis jalan menyebut jarak antar-bukaan median di jalan perkotaan, paling dekat minimal berkisar 500 meter. Bukaan median juga minimal selebar 4 meter.

Faktanya, U-turn di depan SPBU Kartini itu disebut jauh dari ideal. Lokasinya sempit dan jaraknya terlalu dekat dengan persimpangan lain. Risiko kecelakaan pun jadi lebih tinggi. Tapi belum ada aksi nyata untuk menertibkan.

Dishub Depok pun tak kalah defensif. Kepala Dishub Zamrowi menyebut, tanggung jawab penutupan U-turn ada di tangan kepolisian.

“Kajian sudah dilakukan, tapi implementasinya bertahap. Kalau di jalan raya, kita dari Dishub hanya merekayasa perencanaan. Implementasi tetap harus koordinasi dengan polisi,” ucap Zamrowi, Senin, (21/7/2025).

Saat disinggung soal aturan jarak antar median yang ideal, Zamrowi enggan menjelaskan lebih jauh. “Kalau udah aturan banget, nanti deh ketemu sama staf saya,” elaknya.

BACA JUGA:  Sinyal Dukungan Kuat, Karangan Bunga Berjejer Sambut Sekda Depok Mangnguluang Mansur

Sementara itu, kondisi lalu lintas di Jalan Kartini masih terus jadi keluhan warga. Setiap pagi dan sore, antrean kendaraan mengular panjang. Warga berharap, pemerintah berhenti bersilat kata di balik meja kajian dan segera mengambil langkah konkret. Sebab, macetnya sudah cukup, jangan sampai warganya yang jadi korban.