INDORAYATODAY.COM – Menteri Kebudayaan Fadli Zon mendorong tradisi Pacu Jalur di Kuansing, Riau, masuk dalam daftar Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) UNESCO. Peningkatan perhatian publik terhadap budaya lokal saat ini dinilai sebagai momentum tepat untuk meraih pengakuan global tersebut.
“Ini momentum yang sangat baik untuk melakukan sosialisasi lebih luas lagi agar Pacu Jalur menjadi Warisan Budaya Tak Benda. Karena ini merupakan intangible cultural heritage yang sudah tercatat dan bisa lebih dikenal lagi di dunia internasional,” kata Fadli usai mendampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menonton Festival Pacu Jalur di Kuansing, Rabu (20/8/2025).
Menurutnya, pengakuan UNESCO juga akan membawa manfaat ekonomi. “Terutama mendatangkan wisatawan, baik domestik maupun asing,” ujarnya.
Fadli menambahkan, pihaknya akan segera mencari cara agar tradisi potensial ini dapat segera terdaftar di UNESCO. “Saya kira Pacu Jalur sudah berhasil menyedot perhatian. Tinggal bagaimana kita memanfaatkannya,” kata Fadli.
Ia menyadari, antrean untuk masuk daftar UNESCO cukup panjang. Namun, pihaknya akan berupaya agar Pacu Jalur bisa segera diinskripsikan. “Kita akan mencari jalan agar ini bisa menjadi bagian yang bisa kita inskripsikan di UNESCO nanti, dengan cara yang cepat,” ujarnya.
Agar popularitas Pacu Jalur tidak cepat memudar, Fadli menekankan pentingnya pembangunan ekosistem pendukung. “Tradisi ini sudah berlangsung ratusan tahun, tapi bagaimana memanfaatkannya untuk pariwisata, UMKM, dan ekonomi budaya yang lain,” jelasnya.
“Termasuk infrastruktur di sini, perhotelan, dan sebagainya,” tambah Fadli. “Mungkin harus didatangkan investasi dari dalam negeri atau luar negeri.”

Tinggalkan Balasan