INDORAYATODAY.COM – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan komitmennya untuk memberantas premanisme di wilayah Jawa Barat, khususnya di Kota Depok.
Hal ini disampaikan saat kunjungannya ke Markas Polres Metro Depok, Selasa (22/4), bersama Kapolres Metro Depok Kombes Abdul Waras dan Wali Kota Depok Supian Suri.
Dalam pertemuan tersebut, dibahas sinergi antara pemerintah daerah dan kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Gubernur menilai Kota Depok sebagai kawasan strategis yang harus dijaga stabilitasnya karena letaknya yang berbatasan langsung dengan Jakarta.
“Kehadiran saya di sini untuk memberikan penegasan bahwa Depok etalase Jabar dan berbatasan langsung dengan Jakarta. Kita harus pastikan, kondisi Kamtibmas berjalan baik dan premanisme susut hingga nol,” ujar Dedi Mulyadi.
Ia juga menyoroti maraknya konflik pertanahan di wilayah perkotaan, yang menurutnya perlu diselesaikan melalui evaluasi menyeluruh terhadap data kependudukan dan tata ruang oleh pemerintah kota, termasuk keterlibatan jajaran RT dan RW.
“Kami juga sudah membentuk satuan tugas (satgas) khusus untuk memberantas premanisme. Satgas premanisme itu bakal diberi perlengkapan khusus untuk memberantas preman. Adapun anggotanya, terdiri dari TNI dan Polri. Nanti ada lembaga khusus yang menanganinya,” jelasnya.
Sementara itu, Kapolres Metro Depok Kombes Abdul Waras menyatakan siap mendukung penuh upaya pemberantasan premanisme, apalagi setelah insiden pembakaran mobil polisi oleh salah satu organisasi masyarakat di Depok.
“Akan kami berantas. Saat ini masih pendalaman kasus, jika ada perkembangan lebih lanjut, kami informasikan. Yang jelas Kota Depok harus bebas premanisme,” tegas Abdul Waras.
Pertemuan tersebut sekaligus menjadi momen penguatan koordinasi antarinstansi untuk menghadapi tantangan kamtibmas ke depan di wilayah Jabar, khususnya Depok. (*)
Tinggalkan Balasan