JAKARTA, INDORAYA TODAY – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto kemungkinan besar tidak dapat menghadiri secara langsung upacara pemakaman Paus Fransiskus yang akan digelar di Vatikan, Roma, pada Sabtu (26/4) pukul 10.00 waktu setempat.

Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Presiden, Prasetyo Hadi, kepada wartawan di Jakarta, Rabu (23/4). Menurutnya, Presiden Prabowo tengah mempertimbangkan untuk mengirimkan perwakilan sebagai bentuk penghormatan atas wafatnya pemimpin tertinggi Gereja Katolik tersebut.

“Oleh karena sesuatu dan lain hal, Bapak Presiden kemungkinan tidak bisa hadir langsung dalam acara pemakaman Paus. Beliau berencana untuk mengirim utusan,” ujar Prasetyo.

Ia menambahkan bahwa hingga saat ini pihak Istana masih melakukan koordinasi mengenai kepastian kehadiran, termasuk siapa yang akan ditunjuk sebagai utusan resmi Presiden.

Misa pemakaman Paus Fransiskus dijadwalkan berlangsung pada Sabtu (26/4) pukul 10.00 waktu setempat atau pukul 15.00 WIB di Lapangan Santo Petrus, Vatikan. Upacara ini akan dipimpin oleh Ketua Dewan Kardinal Takhta Suci, Kardinal Giovanni Battista Re, dan dihadiri oleh para pemimpin gereja dari seluruh dunia.

Prosesi Ekaristi akan ditutup dengan ritual Ultima commendatio dan Valedictio, menandai dimulainya masa berkabung selama sembilan hari bertajuk Novemdiales. Jenazah Paus kemudian akan dibawa ke Basilika Santa Maria Maggiore di Roma, sesuai dengan wasiat terakhirnya.

Sejumlah pemimpin dunia telah memastikan kehadiran mereka dalam prosesi pemakaman, di antaranya Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen, serta pemimpin dari Jerman, Ukraina, Argentina, dan Brasil.

Paus Fransiskus wafat pada usia 88 tahun, Senin (21/4), meninggalkan duka mendalam bagi umat Katolik di seluruh dunia.

 

BACA JUGA:  Bupati Bogor Komitmen Jalankan Arahan Presiden Prabowo di Apkasi Otonomi Expo