INDORAYATODAY.COM – Pemerintah mendorong percepatan program penyediaan rumah subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Salah satu langkah yang diambil adalah menaikkan kuota rumah subsidi secara signifikan dari 220.000 menjadi 350.000 unit.

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, menyampaikan apresiasinya atas perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap sektor perumahan.

“Kami sampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo yang sangat concern kepada perumahan. Buktinya tahun ini kuota rumah subsidi dinaikkan secara signifikan,” ujar Maruarar di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (16/9).

Maruarar juga melaporkan perkembangan positif dalam realisasi program tersebut. Hingga 15 September 2025, telah terjadi akad kredit sebanyak 175.662 unit.

Jika ditambah dengan unit yang sedang dalam proses pembangunan, stok tersedia, serta persetujuan kredit, totalnya mencapai 221.047 unit.

Selain penambahan kuota, Menteri PKP juga menjelaskan terobosan baru berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk sektor perumahan senilai Rp130 triliun.

Program ini menjadi sejarah baru karena untuk pertama kalinya KUR diarahkan untuk mendukung pembiayaan rumah rakyat, baik dari sisi pengembang (suplai) maupun pembeli (permintaan).

“Itu dari segi suplai ada Rp117 triliun. Itu yang bisa memanfaatkan adalah kontraktor, developer, dan toko bangunan. Nah itu bagus banget karena bunganya disubsidi 5%,” ungkap Maruarar.

Dengan subsidi ini, bunga pinjaman yang biasanya 11% kini hanya perlu dibayar 6%.

BACA JUGA:  Idul Adha 1446 H! Presiden Prabowo Sumbang 36 Ekor Sapi Kurban untuk Sumatera Utara