INDORAYATODAY.COM – Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Wamendes PDT) Ahmad Riza Patria menegaskan bahwa pembentukan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih tidak bertujuan untuk mematikan usaha yang telah ada di desa, termasuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Riza menyampaikan pernyataan tersebut saat memimpin Rapat Koordinasi Percepatan Pembentukan Kopdes Merah Putih di Kantor Kementerian Desa PDT, Jakarta. Ia menekankan pentingnya sinergi antara koperasi baru dan entitas usaha desa yang telah lebih dulu berdiri.
“Jangan pernah mematikan (usaha) yang ada. Mengurangi (usaha) yang ada saja jangan, apalagi mematikan. Jadi, sekarang bentuk dulu. Cari tanah, pakai tanah negara, tanah pemerintah, kita sama-sama meningkatkan ekonomi di desa,” ujar Riza.
Ia menjelaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan skema untuk menghindari tumpang tindih antara Kopdes Merah Putih dan usaha lain di desa, seperti BUMDes, sehingga koperasi ini bisa menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi desa tanpa merugikan usaha lokal.
Riza memastikan bahwa pembentukan Kopdes Merah Putih selaras dengan target Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat ekonomi masyarakat akar rumput. Pemerintah menargetkan terbentuknya 80.000 koperasi desa/kelurahan secara menyeluruh dan resmi diluncurkan pada 12 Juli 2025.
Koperasi tersebut dapat dibentuk melalui dua skema: pendirian baru atau pengembangan dan revitalisasi koperasi yang telah ada. Hal ini diatur dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025.
Pemerintah, khususnya Kemendes PDT, saat ini melakukan pemantauan langsung ke desa-desa untuk memastikan pembentukan koperasi berjalan sesuai rencana. Riza menekankan pentingnya kesiapan struktur organisasi, unit usaha, dan lokasi koperasi di setiap desa.
“Pemilihan lokasi pendirian Koperasi Desa Merah Putih harus strategis agar bisa dijangkau warga secara maksimal,” tambahnya.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya menyeluruh pemerintah untuk memastikan keberadaan Kopdes Merah Putih benar-benar memberikan manfaat bagi perekonomian desa secara berkelanjutan. (*)
Tinggalkan Balasan