DEPOK, INDORAYA TODAY – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok membuka pendaftaran program Rumah Kreatif Anak Istimewa (RKAI) untuk remaja penyandang disabilitas, yang akan berlangsung hingga Sabtu, 19 Juli 2025. Program ini bertujuan untuk memberi ruang bagi anak-anak dengan disabilitas dalam mengembangkan potensi diri melalui dua layanan utama: layanan kesehatan konseling dan pelatihan keterampilan.
Program RKAI merupakan wujud dari upaya inklusif Pemkot Depok dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi anak-anak penyandang disabilitas, agar mereka bisa tumbuh dan berkembang secara optimal.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Depok, Devi Maryori, menjelaskan bahwa program ini akan memberi kesempatan bagi anak-anak istimewa untuk memperoleh keterampilan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.
“Ya, dengan adanya program ini anak-anak istimewa dalam hal ini anak disabilitas diharapkan mempunyai keterampilan yang diajarkan di luar sekolah,” ungkap Devi saat dikonfirmasi Indoraya Today, Senin (14/7/2025).
Lebih lanjut, Devi menjelaskan bahwa tujuan utama dari program ini adalah untuk memberikan bekal kepada remaja penyandang disabilitas, sehingga mereka bisa mandiri secara ekonomi ketika mencapai usia dewasa, tanpa harus bergantung pada orang lain.
“Diharapkan bisa bernilai ekonomi bagi anak-anak di bawah 18 tahun tersebut, bisa menghasilkan uang di kemudian hari apabila dia berusia dewasa,” katanya.
Program ini terbuka untuk anak-anak penyandang disabilitas yang berdomisili di Depok dan tengah atau sudah menempuh pendidikan di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri atau Swasta, Sekolah Inklusi, serta Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Remaja yang memenuhi kriteria dapat segera mendaftar melalui formulir online yang telah disediakan di link pendaftaran RKAI.
Harapan lebih besar disampaikan oleh Devi, yang berharap program RKAI dapat menjadi kontribusi nyata dalam menciptakan kualitas Sumber Daya Manusia yang inklusif di Indonesia, termasuk penyandang disabilitas, demi terwujudnya cita-cita Indonesia Emas 2045.
“Anak-anak istimewa, disabilitas supaya mereka dapat menghasilkan manusia-manusia yang mandiri dan diharapkan tercapai Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan