DEPOK, INDORAYA TODAY – Camat Cimanggis, Rahmat Maulana, bersama kelompok ibu-ibu di Perumahan Pondok Duta, RT 06/RW 14, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok, mendorong pengelolaan sampah secara mandiri melalui pembentukan Bank Sampah Mahkota Tugu.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya kolaboratif untuk mengatasi persoalan sampah di wilayah tersebut, sekaligus meningkatkan kesadaran warga terhadap pentingnya pelestarian lingkungan yang berkelanjutan.
“Ya tentunya atas perhatian pak Camat, kami berterima kasih. Semoga (bank sampah) ini konsisten ke depan,” ujar Heniyati Daud, salah satu pengelola Bank Sampah Mahkota Tugu, Minggu (27/7/2025).
Heniyati menjelaskan, kehadiran bank sampah merupakan bentuk inisiatif warga dalam mengelola sampah secara terstruktur. Selain berdampak pada kebersihan lingkungan, langkah ini juga membuka peluang ekonomi di tengah masyarakat.
Menurut Heniyati, gagasan pembentukan bank sampah berawal dari imbauan Dinas Lingkungan Hidup (DLHK) Kota Depok yang mendorong setiap RW memiliki unit pengelolaan sampah mandiri. RW 14, yang sebelumnya belum memiliki bank sampah sendiri, kemudian melakukan studi banding ke RT 12.
“Kebetulan di RW 14 ini sebelumnya sudah memiliki bank sampah dari RT lain. Akhirnya, kami mencari tau gimana sih buka bank sampah. Nah, akhirnya kami studi banding lah ke RT 12. Oh ternyata begini,” papar Heniyati.
Usai studi banding, Heniyati bersama sejumlah relawan ibu-ibu langsung mengadakan rapat untuk membahas penerapan konsep bank sampah di lingkungan mereka. Menurutnya, keberhasilan pengelolaan sampah bergantung pada kesadaran warga dalam memilah sampah sejak dari rumah.
Tak hanya berhenti di situ, pengelola Bank Sampah Mahkota Tugu juga berencana memanfaatkan teknologi biokompos untuk mengelola sampah organik. Biokompos sendiri merupakan metode pengolahan ramah lingkungan yang menghasilkan kompos dari limbah rumah tangga.
“Kami ada rencana untuk membuat biokompos. Tadi sudah bicara dengan pak Camat, alat ada di kecamatan,” pungkas Heniyati.
Ia berharap, keberadaan bank sampah ini dapat menjadi motor penggerak kesadaran kolektif warga terhadap pentingnya pengelolaan sampah yang bijak, serta menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

Tinggalkan Balasan