DEPOK, INDORAYA TODAY – Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok terus menggenjot pengurangan sampah, khususnya sampah organik, melalui pengoptimalan Unit Pengolahan Sampah (UPS) berbasis maggot atau larva lalat Black Soldier Fly (BSF). Langkah ini disebut menjadi solusi jangka pendek yang cukup efektif di tengah terus meningkatnya volume sampah di kota tersebut.
Kepala DLHK Kota Depok, Abdul Rahman, mengatakan, program pengurangan sampah terus diupayakan secara menyeluruh. Mulai dari penguatan bank sampah, pembuatan biopori, hingga pemanfaatan maggot dan optimalisasi fungsi UPS.
“Maka, program-program kegiatan pengurangan sampah di lingkungan, baik itu dari bank sampahnya. Kemudian biopori, kemudian maggot dan optimalisasi UPS terus kita upayakan,” ujar Abra, sapaan akrabnya, saat ditemui di TPA Cipayung, Selasa (29/7/2025).
Hingga saat ini, kata Abra, terdapat 26 UPS aktif di Kota Depok. Tiap unit mampu mengolah rata-rata satu ton sampah per hari. Namun, kapasitas ini dinilai masih bisa ditingkatkan hingga lima hingga sepuluh ton per unit jika dikelola lebih optimal.
“Nah kalau kita optimalkan itu dengan upaya-upaya yang bisa kita lakukan setahun ini. Satu UPS bisa kali lima sampai sepuluh ton kan sudah mengurangi,” ungkapnya.
Abra menekankan pentingnya keterlibatan seluruh elemen masyarakat dalam menciptakan sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Menurutnya, pengelolaan sampah bukan sekadar mengangkut dan membuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), melainkan juga mencakup proses pemilahan dan pengolahan agar memiliki nilai ekonomi.
“Sampah itu harus dikumpulkan, dipilah, dan diolah. Bukan cuma dibuang. Sampah organik bisa diolah jadi kompos, eco-enzim, atau dimanfaatkan oleh maggot,” katanya.
DLHK Depok juga terus mendorong masyarakat untuk memilah sampah sejak dari rumah. Selain melalui bank sampah, warga didorong untuk mengolah sampah organik menjadi produk baru yang bermanfaat melalui metode daur ulang.
“Kemudian sampah organik yang memiliki value kita ke bank sampah, untuk yang tidak punya (nilai ekonomis) kita jadikan daur ulang dan sebagainya,” papar Abra.
Sementara itu, Wali Kota Depok Supian Suri sebelumnya mengungkapkan rencana strategis untuk memanfaatkan lahan di sekitar TPA Cipayung menjadi kawasan pengolahan sampah berbasis teknologi, yang dapat menghasilkan energi listrik. Upaya ini menjadi bagian dari solusi jangka panjang pengelolaan sampah di Depok.
Tinggalkan Balasan