DEPOK, INDORAYA TODAY – Sungai Ciliwung selama ini identik dengan stigma negatif: kotor, bau, dan dipenuhi sampah. Namun, PT Tirta Asasta Depok mencoba membalik narasi itu lewat sebuah unggahan tajam dan menyentuh di akun Instagram resminya, @asastadepok, pada Kamis (31/7/2025).
“Katanya Ciliwung kotor, bau, penuh sampah. Tapi coba lihat dari cara ku melihat Ciliwung,” tulis akun tersebut, disertai unggahan video edukatif berdurasi singkat.
Video itu memperlihatkan kontras tajam antara Ciliwung yang kotor dan penuh limbah dengan Ciliwung yang bersih, rindang, dan menenangkan. Suara kicau burung, aliran air yang tenang, serta pepohonan hijau di sekitarnya menjadi gambaran Ciliwung yang jarang disorot publik.
“Masih ada sisi indah dari Ciliwung, kalau kita mau jaga bersama-sama,” lanjut narasi yang diiringi ajakan untuk berhenti membuang sampah sembarangan, ikut dalam kegiatan bersih-bersih sungai, dan mengajak keluarga serta teman untuk lebih peduli terhadap lingkungan.
Kampanye ini bukan sekadar imbauan. PT Tirta Asasta Depok menegaskan bahwa sungai bukan tempat pembuangan akhir, melainkan sumber kehidupan yang perlu dirawat bersama.
“Karena sungai bukan tempat sampah, tapi sumber kehidupan,” tulis akun tersebut, menutup unggahannya dengan pesan reflektif yang kuat.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya perusahaan daerah air minum tersebut dalam mengedukasi masyarakat Depok agar lebih peduli terhadap lingkungan, terutama dalam menjaga kebersihan dan kelestarian Sungai Ciliwung yang menjadi urat nadi kehidupan kota.
Dengan pendekatan visual dan narasi yang menggugah, PT Tirta Asasta berharap kampanye ini mampu mengubah cara pandang publik terhadap Ciliwung, sekaligus membangkitkan kesadaran kolektif bahwa menjaga sungai bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau lembaga, tapi juga seluruh lapisan masyarakat.
Tinggalkan Balasan